PALEMBANG, BERITAANDA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Vokasi senantiasa berupaya meningkatkan inovasi bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Inovasi tersebut salah satunya dengan pelaksanaan Teaching Factory atau TeFa. Sebuah model pembelajaran yang dioperasikan seperti pabrik dalam sekolah, TeFa membawa pendekatan praktis yang merujuk pada standar dan prosedur industri sesungguhnya.
Dalam Workshop ini Telkom turut melakukan pendekatan dengan para guru pembimbing dengan Tema “Workshop Digital Marketing” yang bertujuan dengan diadakannya agenda ini para penggerak khususnya guru dan staf dapat terampil dalam mendukung dan menyukseskan program Teaching Factory ini.
“Hari ini kita akan kuatkan dan mencoba memberikan insight yang menjadi pondasi berjalannya program nanti. Dengan harapan dan tekad, saya yakin SMK Tunas Harapan Palembang bisa mencapai Visi dan Misi nya dalam waktu dekat dan Telkom siap mensupport penuh dalam digitalisasi yang ada di sekolah,” terang Ayub. Minggu (15/9/2024).
Melalui workshop ini, diharapkan para peserta dapat berbagi pengalaman, mendapatkan pembelajaran, dan praktik terbaik untuk implementasi TeFa yang lebih efektif bagi guru dan staf.
Sementara itu Kepala sekolah SMK Tunas Harapan, Bapak Adi Perdana Simatupang, A.Md.Par., S.Kom mengatakan akan terus melakukan inovasi dalam kemajuan dan perkembangan SMK Tunas Harapan dalam program TeFa ini.
“Tujuan Teaching Factory di SMK Tunas Harapan adalah untuk meningkatkan kesiapan kerja, menyelaraskan kompetensi, dan membentuk karakter kerja lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Hal ini dicapai melalui proses pembelajaran yang berfokus pada produk/jasa (melibatkan rekayasa perangkat pembelajaran) yang diadakan dalam lingkungan, suasana, serta tatakelola yang mengikuti standar DUDI atau kondisi tempat kerja/usaha yang sebenarnya,” jelasnya. (Febri).