Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

44

JAKARTA, BERITAANDA – Pengkhotbah yang disegani di Indonesia, Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1).

Kabar ini dibenarkan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, secara singkat, Kamis pagi.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber, saya sedang menuju RS Yarsi Jakarta Pusat,” kata Habib Abdurrahman.

Namun, Habib Abdurrahman belum bisa menjelaskan detail wafatnya Syech Ali Jaber yang berasal dari Madinah, Arab Saudi.

Sementara akun @yayasan.syekhalijaber menyampaikan, ulama penghafal Alquran tersebut dinyatakan meninggal dunia dalam keadaan negatif Covid-19.

Selanjutnya, akun milik yayasan Syekh Ali Jaber ini meminta agar semua kesalahan yang bersangkutan bisa dimaafkan dan kepergiannya bisa diikhlaskan.

“Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau,” tulis akun @yayasan.syekahalijaber dalam keterangannya

Sebelumnya, Syekh Ali Jaber positif Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Ustadz Yusuf Mansur, Selasa (29/12) petang.

Lewat akun Instagram miliknya, Ustadz Yusuf Mansur membagikan sebuah foto yang memperlihatkan sosok Syekh Ali Jaber tengah dirawat di sebauh rumah sakit. Tampak di sana Syekh Ali Jaber menggunakan alat bantuan oksigen yang terpasang di hidungnya.

Ustadz Yusuf Mansur mengajak warga untuk bersama-sama mendoakan Syekh Ali Jaber yang menyusul Aa Gym dan Ustadz Syafii Antonio terpapar Covid-19.

“Ayo kawan-kawan, doain guru-guru kita. Ini bertambah lagi. Tadi Aa Gym. Nyusul Ustadz Syafii Antonio. Sekarang Syekh Ali Jaber. Mohon doain,” tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Melihat semakin banyaknya kasus Covid-19, Ustaz Yusuf Mansur meminta agar orang-orang tetap mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, apabila protokol kesehatan tidak diterapkan, mata rantai penyebaran Covid-19 tidak akan putus.

“Kalo ga, makin panjang lagi Covidnya. Sbb ga putus-putus mata rantainya. Diaga benar ya? Bisa lebih dari Maret 2020 kalau kawan-kawan gak disiplin dan ngeremehin. Rumah-rumah sakit makin penuh. Puskesmas penuh. Berbagai kota, hotel-hotel disulap jadi Hotel Covid. Termasuk punya kita Hotel Siti Bandara,” pinta Ustadz Yusuf Mansur.

“Lah kalau kawan-kawan gak disiplin, sembarang, cuek, bukan hanya tempat yang gak ada. Dokter sama perawat pun bisa sangat kekurangan,” sambung dia. [suara.com]

Bagaimana Menurut Anda