Seorang Sarjana Nekat Jadi Kuli Bangunan di Kawasan OKI Pulp and Paper Mills

172

OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDA – Tak memilih apapun itu pekerjaannya, yang penting halal. Prinsip ini menjadi pegangan hidup Komarudin (44), pria asal Palembang yang nekat mencari nafkah di kawasan Sungai Baung, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumsel.

Teriknya panas matahari dan peluh keringat, seolah menjadi teman sehari-hari bagi pria kelahiran 1980 silam, bekerja menjadi kuli bangunan di kawasan PT OKI Pulp and Paper Mills, yang merupakan perusahaan kertas terbesar di Asia Tenggara.

Menjadi kuli bangunan ternyata bukan karena dirinya tidak mengenyam pendidikan tinggi, namun bagi Komarudin yang ternyata sarjana ilmu komunikasi politik lulusan Stisipol Candradimuka Palembang tersebut, hanya bagian dari cerita hidupnya.

“PT OKI Pulp and Paper Mills jadi daya tarik tersendiri bagi kalangan pencari kerja. Sehingga saya tertarik ingin merasakan bekerja di pabrik kertas terbesar di Asia Tenggara ini,” ujar Komarudin, Selasa (13/8/2024).

Awal cerita hingga bisa menjadi kuli bangunan disana, menurut dia, bermula saat dirinya bersama Munaji dan M. Yunus bersilaturahmi ke tempat Bahluan, yang juga temannya, untuk mencari info tentang peluang pekerjaan di Sungai Baung.

“Kami bertiga lalu bertanya ke Bahluan, apa masih membutuhkan tenaga kerja. Dijawabnya, ‘kamu silaturahmi ke tempat Bapak Sahril, Din’. Tanya langsung ke dia,” ujar pria yang akrab disapa Din ini.

Beberapa hari kemudian, dirinya dan Rian Prayoga (temannya) mendatangi rumah Sahril, bertanya untuk memastikan tentang informasi pekerjaan tersebut. Dan ternyata memang ada proyek konstruksi bangunan, tapi tunggu keputusan kontraktor.

“Dua pekan kemudian saya mendapatkan telepon untuk bekerja. Pada 9 Agustus 2024, kami berjumlah 15 orang yang ikut kerja, berangkat langsung bersama Bapak Sahril, menaiki speedboat menuju Sungai Rasaw, basecamp PT Purnama Sari Mandiri (PSM),” ungkap dia.

Esoknya, kata dia, mulai bekerja selama 2 hari di area basecamp PT PSM Sungai Rasaw. Lalu pada hari ketiga, pihaknya diberitahukan Heriyanto (putra Sahril) kalau besok harus ke kantor PT PSM untuk didata nama-nama pekerja.

“Sambil mendapatkan pengarahan safety representatif dari Hamdani Hasibuan, Meri, Faizal, Bambang serta SR PT PSM tentang cara bekerja aman dan selamat. Setelah itu, kami dibawa ke kantor HSE OKI Pulp and Paper Mills untuk mendapatkan pelatihan tentang cara kerja konstruksi dari SR OKI Pulp,” kata dia.

Selama 6 hari, Dika (teman mereka) bekerja tidak betah, lalu menghadap Sahril (pemborong konstruksi bangunan) untuk minta pulang ke Palembang.

Kini, jumlah pekerja 60 orang yang tugasnya dibagi-bagi. Ada di kolam renang, lapangan tenis dan tempat penyimpanan kulit kayu.

“Saya pun bekerja di lapangan tenis. Untuk kebutuhan material, kami sangat cukup, karena diantar pihak perusahaan dan juga ada pengawas lapangan. Target November sudah finishing,” terang dia.

Bekerja di PT PSM Sungai Baung atau Desa Bukit Batu Air Sugihan, menurut dia, sama saja pulang kampung. Karena leluhur ayahnya asal Desa Bukit Batu yang hijrah ke Desa SP Padang, hingga pada akhirnya menetap di Kota Palembang.

“Disini, walau kami hanya pekerja kasar kuli bangunan, mess disediakan. Tinggal disana 28 hari, bekerja 26 hari, libur 2 hari. Kami juga sangat berterima kasih kepada pihak manajemen yang sesekali datang langsung ke tempat tinggal pekerja, melihat kondisi kami,” tandas dia.

Bagi masyarakat Sumatera Selatan, sambung dia, kawasan Sungai Baung seperti kota industri dan sangat menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian serta taraf hidup masyarakat.

“Sekarang, saya tidak lagi bekerja disana. Itu bagian cerita hidup, ingin merasakan bagaimana situasi bekerja di kawasan PT OKI Pulp and Paper Mills, perusahaan kertas terbesar di Asia Tenggara. Sukses adalah impian saya. Tidak ada kata gagal, yang ada hanya kata sukses dan belajar,” pungkas dia.

“Tidak Lupa pula ucapan terimakasih kepada Bapak Sahril, Ettek (logistik), juru masak basecamp, M. Nasir, Rifai, Kantin Bunda Nata dan keluarga, Kantin Bunda Nursilawati, Supriadi, Sapitri serta Kasih yang telah memberikan kepercayaan terhadap saya, bersama teman-teman seperjuangan bekerja disana,” pungkas dia. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda