KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Sejumlah warga dikabarkan membakar rumah pelaku pembunuhan sadis Nasir alias Kancil (50) di Dusun IV Desa Talang Rimba Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Pembakaran rumah ini sendiri, diduga lantaran warga geram dengan kebiadaban Nasir yang telah membantai istrinya sendiri Siti Mani (40) dan Zulkait (50), seorang pria yang menurut dugaan Nasir menjalin hubungan gelap dengan istrinya, Jumat (29/3/2019) pagi.
Menurut informasi, massa mulai bergerak menyasar rumah pembunuh sadis yang berada di tengah lebak, beberapa jam setelah Nasir diamankan ke Polsek Cengal. Pembakaran rumah yang tidak berpenghuni ini diperkirakan sekitar pukul 18.00 Wib, di hari yang sama saat pelaku tertangkap.
Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra melalui Kapolsek Cengal IPDA Eko Suseno membenarkan pembakaran rumah milik tersangka Nasir. Ia menuturkan, petugas kepolisian yang tidak lama tiba di lokasi kejadian hanya mendapati rumah Nasir sudah hangus terbakar.
“Memang ada laporan warga yang melakukan pembakaran rumah tersangka. Akan tetapi setelah didatangi polisi, rumah tersebut sudah hangus terbakar,” jelasnya saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler.
Dikatakannya, kepolisian belum memastikan pelaku pembakaran tersebut, karena harus diselidiki terlebih dulu.
“Kita belum memastikan siapa yang membakar rumahnya, apakah memang warga betulan atau seperti apa. Karena setelah didatangi polisi, tidak ada orang lagi di sekitar lokasi,” terangnya.
Eko mengatakan bahwa, kejadian pembakaran yang berlangsung menjelang Maghrib ini, tidak menimbulkan korban jiwa.
“Rumah yang dibakar tidak berpenghuni. Selama ini hanya pelaku dan korban saja menempati rumah yang letaknya di tengah lebak ini,” katanya.
Terkait gangguan kejiwaan pelaku, Kapolsek membantah hal itu. Menurutnya, berdasarkan data dan fakta di lapangan, pelaku kelihatan normal saat melakukan pembunuhan.
“Selama ini tidak ada informasi terkait gangguan kejiwaan tersangka. Apalagi tidak ditemukan surat keterangan dari rumah sakit jiwa. Polisi tidak ingin berandai-andai akan hal ini,” imbuhnya.
Sikap Kades Talang Rimba Nopersah justru memilih bungkam daripada memberikan informasi terkait warganya sendiri. Berbeda sikap ditunjukkan Korps Bhayangkara yang terbuka dengan jurnalis terkait penyampaian informasi.
Meski sudah dihubungi melalui sambungan telepon dan WhatsApp, awak media tetap tidak berhasil menghubungi ‘pejabat mingkem’ ini. Sikap Nopersah seperti ini seharusnya tidak harus terjadi, jika dirinya menyadari sebagai pemangku urusan publik, berkewajiban memberikan informasi. Terlebih, keberadaan Desa Talang Rimba sangat tidak memungkinkan untuk dikunjungi dalam waktu singkat. (Iwan)