Polda Sumsel Gandeng Ulama dan Mahasiswa Wujudkan ‘Dai Kamtibmas’ Untuk Keamanan Wilayah

23

PALEMBANG, BERITAANDA – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) menggandeng ulama, tokoh agama, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Palembang untuk menjadi bagian dari program ‘Dai Kamtibmas’.

Program ini bertujuan menyampaikan pesan-pesan yang mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

“Untuk membangun pendekatan yang lebih humanis dan membangun komunikasi dengan umat menggunakan bahasa yang mudah dipahami, Polda Sumsel menginisiasi jalinan silaturahmi bersama ‘Dai Kamtibmas.’ Tujuannya adalah menyampaikan pesan-pesan kamtibmas secara langsung,” ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto melalui Kasubbid PID AKBP Suparlan SH M.Si usai mengikuti dialog FGD secara virtual dengan Mabes Polri, Selasa (10/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Suparlan mengajak para Dai Kamtibmas untuk aktif menyampaikan pesan-pesan keamanan dari masjid ke masjid. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan suasana yang aman dan tertib, terutama pasca Pilkada 2024 dan menjelang pergantian tahun ke 2025.

Salah satu ulama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel, KH. Agok Sarifudin, turut mendukung inisiatif ini. Menurutnya, semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama untuk menciptakan masyarakat Sumatera Selatan yang beradab, bermartabat dan jauh dari tindakan radikalisme.

“Semuanya punya komitmen yang sama untuk membangun masyarakat Sumsel yang berakhlak mulia, santun, dan bebas dari radikalisme maupun ekstremisme, apalagi hingga ke aksi terorisme,” ungkap KH. Agok Sarifudin.

Lebih lanjut KH. Agok Sarifudin menyampaikan, bahwa peran ulama saat ini sangat penting, terutama dalam mensosialisasikan kerukunan hidup beragama dan mendukung Polri dalam menjaga kamtibmas.

“Tugas pertama yang harus dijalankan adalah menjaga harkamtibmas pasca Pilkada 2024. Walau pilihan politik berbeda, kita tetap satu, yaitu masyarakat Sumsel yang berbangsa Indonesia. Selanjutnya, kita dorong masyarakat Sumsel untuk tetap beradab, bermartabat dan menjaga persatuan. Semua ini sesuai dengan motto Sumsel zero konflik,” pungkasnya. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda