



PRINGSEWU, BERITAANDA – Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pringsewu berkolaborasi dengan Perangkat Desa Tambah Rejo serta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tambah Rejo Barat melaksanakan sosialisasi mengenai bahaya listrik.
Manager PLN UP3 Pringsewu, Eka Nurwati mengungkapkan, bahwa kegiatan ini berlangsung di Aula Pekon Tambah Rejo Barat dengan menghadirkan pemateri dari PLN, yakni Team Leader (TL) K3L & Kam UP3 Pringsewu Adhi Kurnia, serta TL K3L & Kam Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) Dio Maulana. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam meningkatkan keselamatan ketenagalistrikan bagi masyarakat umum.
“Hari ini kami menyampaikan berbagai materi mengenai jaringan listrik di sekitar lingkungan warga. Terdapat dua jenis jaringan milik PLN, yaitu Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan Jaringan Tegangan Menengah (JTM). JTM memiliki tegangan 20 kilo volt yang sangat berbahaya jika tersentuh karena mengalir di ketinggian tanpa pembungkus isolasi,” jelas Eka Nurwati.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih peduli dan waspada terhadap potensi bahaya listrik dengan menerapkan langkah-langkah berikut:
- Menghindari bermain layangan di dekat Jaringan Tegangan Menengah PLN.
- Tidak mendirikan bangunan terlalu dekat dengan JTM PLN.
- Memangkas atau menebang pohon yang berada di sekitar JTM PLN.
- Tidak memasang parabola atau antena TV di dekat JTM PLN.
- Menghindari membuka atau menyentuh box dan gardu PLN.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, PLN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya listrik, tidak hanya di lingkungan internal tetapi juga di kalangan masyarakat umum.
Lurah Pekon Tambah Rejo Barat Catur Budi Pramono S.Pd yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN dalam menjaga keselamatan masyarakat.
“Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu PKK Pekon Tambah Rejo Barat. Sebagai bagian dari masyarakat, mereka dapat menyebarkan informasi ini kepada keluarga dan warga lainnya agar lebih sadar akan potensi bahaya listrik serta lebih berhati-hati,” pungkasnya. (Katharina)