JAMBI, BERITAANDA – BPS Provinsi Jambi menggelar kegiatan berita resmi statistik mengenai dua kegiatan untuk disampaikan kepada masyarakat umum. Pertama, profil kemiskinan di Provinsi Jambi di bulan September 2018 dan kedua tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jambi pada bulan September 2018.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Jambi Dadang Hardiwan, Selasa (15/1/2019), di ruangan aula kantor BPS Provinsi Jambi. Turut menghadiri Risyanto selaku Kabid Statistik Sosial, para OPD serta insan media.
Dikatakan Dadang Hardiwan, bahwa jumlah penduduk miskin berdasarkan dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Provinsi Jambi untuk bulan September 2018 yang lalu mencapai 281.47 ribu orang atau 7.85%, berkurang sebesar 220 orang dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di bulan Maret 2018 yang lalu sebesar 281.69 orang atau 7.92%.
“Penduduk miskin yang ada di perkotaan pada bulan Maret 2018 sebesar 10.41%, turun menjadi 10.08% di bulan September 2018. Sementara persentase penduduk miskin di daerah pedesaan di bulan Maret 2018 sebesar 6.75%, naik menjadi 0.80% di bulan September,” jelas dia.
“Selama periode Maret hingga September 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 2.116 orang dari 118.62 ribu orang pada bulan Maret 2018, menjadi 116.50 orang pada September. Untuk daerah pedesaan naik sebesar 1.896 orang, dari 163.07 orang bulan Maret 2018 menjadi 164.97 ribu orang untuk September 2018,” terangnya lagi.
Untuk peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan serta kesehatan, baik untuk perkotaan maupun pedesaan.
“Sumbangan garis kemiskinan makanan untuk perkotaan bulan September 2018 tercatat 73.76%, pada perdesaan jauh lebih tinggi mencapai 78.39%,” ucapnya.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan di perkotaan dan perdesaan relatif sama, diantaranya beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur, cabe merah, gula pasir dan kue basah. Sedangkan komoditi bukan makanan diantaranya biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, air, angkutan dan pakaian jadi anak-anak.
“Untuk peringkat persentase dan jumlah penduduk miskin menurut tingkat provinsi di Sumatera, Provinsi Jambi masuk dalam peringkat ke-5 persentase penduduk miskin kota dan desa sebesar 7.85%, sedangkan untuk jumlah penduduk miskin kota dan desa sebesar 281.47%,” pungkas dia. (Inro)