



BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menjaga inflasi tetap terkendali, setelah berhasil meraih peringkat ke-12 dari 33 provinsi di Indonesia dalam hasil pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik di tingkat pemerintah daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Provinsi Lampung, Senen Mustakim, saat mewakili Pj. Gubernur Lampung Samsudin dalam apel mingguan dilingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Lampung, berlangsung di Lapangan Korpri, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Senin (20/1/2025).
Senen menyampaikan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 659 Tahun 2024, hasil evaluasi kinerja pelayanan publik pada tingkat pemerintah daerah menunjukkan bahwa Lampung menduduki peringkat ke-12 dari 33 provinsi di Indonesia.
“Meskipun kita telah menunjukkan pencapaian yang cukup baik, hal ini tetap menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik, agar semakin mampu memenuhi harapan masyarakat,” ujar Senen.
Untuk itu, Senen mengajak seluruh perangkat daerah untuk mendukung pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) melalui platform Sisma Siger yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Mari kita terus bersinergi, bekerja keras, dan berkomitmen dalam memberikan pelayanan publik yang prima, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Lampung,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Senen juga menyampaikan data dari BPS triwulan III 2024 yang dirilis pada 5 November lalu, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Lampung meningkat sebesar 4,81% (y-on-y). Selain itu, tingkat inflasi Provinsi Lampung pada tahun 2024 tercatat sebesar 1,57% secara year on year (yoy) dan kumulatif (ytd), yang sebanding dengan tingkat inflasi nasional.
“Dengan capaian ini, tingkat inflasi di Lampung dapat terjaga, stabil, dan terkendali dengan baik, sesuai dengan rentang target sasaran inflasi 2,5±1%,” ungkap Senen.
Oleh karena itu, Senen mengajak semua pihak untuk melakukan langkah-langkah strategis yang responsif dan tepat sasaran dalam menghadapi potensi inflasi, dengan berpedoman pada strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. (Katharina)