OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDA – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat menggelar pelatihan keahlian bagi pencari kerja.
Program ini diikuti sebanyak 80 orang peserta dengan fokus empat bidang keahlian, antara lain komputer, otomotif roda dua, fotografi dan las listrik.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati OKI Asmar Wijaya M.Si mengatakan, masalah ketenagakerjaan adalah masalah yang sangat pokok bagi bangsa ini, bahkan dalam kaitannya dengan program-program pemerintah. Bagi pemerintah daerah, hal ini menjadi urusan wajib dan menjadi masalah yang krusial dalam bidang ketenagakerjaan.
“Oleh karena itu, pendidikan, pelatihan dan keterampilan bagi pencari kerja di OKI dilaksanakan dengan suatu dasar pemikiran bahwa para pencari kerja adalah tanggung jawab pemerintah dan semua pihak,” ujarnya.
Asmar mengatakan, berkaitan dengan kondisi tersebut, pemkab melalui Disnakertrans OKI berupaya menggulirkan program-program kerja yang tentunya disesuaikan dengan kekuatan anggaran pemerintah kabupaten. Salah-satunya untuk mengatasi problematika tersebut dengan memberikan pembekalan kepada pencari kerja, sehingga mereka lebih siap bersaing di pasar kerja.
“Kepada peserta pelatihan, saya berpesan tingkatkan dan kembangkan kualitas keterampilan yang saudara miliki agar nantinya dapat memperoleh pekerjaan atau bahkan membuka usaha sendiri,” tutupnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKI, Irawan MM mengatakan dalam laporannya, semua peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang diikuti sebanyak 80 orang peserta program pelatihan akan dilaksanakan selama 16 hari, mulai dari tanggal 15 Mei sampai 6 Juni 2024. Kegiatan ini dibiayai oleh dana APBD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKI.
“Ada 4 bidang kejuruan dalam pelatihan ini yaitu komputer, otomotif roda dua, fotografi, dan las listrik. Pelaksanaan pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja berdasarkan klaster untuk meningkatkan kapasitas dan peranan bagi masyarakat yang tidak memiliki keahlian, khususnya di Kabupaten OKI,” ujar Irawan. (Iwan)