KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Hujan yang turun beberapa hari terakhir belum cukup membasahi lahan gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Bahkan pantauan satelit, titik api di OKI, Rabu (2/10/2019), mencapai 505 hotspot.
Pembuatan sumur bor menjadi salah satu solusi penanganan karhutbunla di wilayah ini.
Dandim 0402/OKI Letkol Inf. Riyandi mengungkapkan, sumur bor terbukti dapat digunakan untuk memadamkan api dengan cepat. Selain itu, untuk pencegahan kebakaran, air dari sumur dapat digunakan untuk membasahi lahan gambut. Di beberapa tempat, sumur ini juga berguna untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat.
“Di lokasi ini (Sepucuk) kita bikin 10 titik sumur bor, lalu di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam dan Tulung Selapan ada 14 titik. Ditambah dari BRG,” tukasnya.
Riyandi juga menuturkan, kapasitas air sumur bor bisa keluar 4 liter/detik, berarti dalam waktu satu jam sumur bor mampu mengeluarkan air 16.000/detik. Hal ini, menurut dia, setara dengan kemampuan empat mobil damkar yang berisi 4000-5000 liter/damkar.
“Ini sama dengan mobil damkar, tapi pemadaman dengan mobil damkar juga memerlukan waktu yang panjang dan belum tentu mobilnya bisa masuk dengan leluasa ke lokasi,” ujar Riyandi.
Mendengar penjelasan Dandim, Bupati Iskandar meminta perusahaan tetap berpartisipasi aktif menangani karhutbunla yang masih mendera wilayah ini.
“Saya minta perusahaan untuk tetap proaktif, termasuk pembuatan sumur bor tadi, kalau tenaganya kurang kita akan bantu carikan. Lebih optimal kalau melibatkan masyarakat,” tambah bupati.
Bupati juga mengajak Satgas Dalkarhutbunla untuk menangani karhutbunla habis-habisan.
“Komitmennya sama seperti sebelumnya, pola keroyokan kita utamakan,” ungkap Iskandar sembari memberikan ransum makanan kepada para Satgas yang sudah lima hari terakhir berjibaku memadamkan api di Sepucuk Pedamaran Timur. (Iwan)