PALS 23 Bali Resmi Ditutup Dankormar dan Komandan Marforpac

129

BALI, BERITAANDA – Perhelatan tahunan Pacific Amphibious Leaders Symposium (PALS) tahun 2023 resmi ditutup oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah SE MM M.Tr (Han) dan Komandan Pasukan Korps Marinir Amerika Serikat Pacific Letnan Jenderal William Jurney ditandai dengan pemukulan gong bersama di Pantai Hotel Hilton Bali, Nusa Dua Bali, Kamis (13/7/2023).

Kegiatan diawali dengan menyuguhkan Expo Alutsista Korps Marinir TNI Angkatan Laut mulai dari  Rantis P6 ATAV V3, Rantis Comando P2KM, 1 unit RDO Marinir, Rubber Duck Operation, Kraka Denjaka, alat selam, Hidrolik Motor Pump, Combi Chutter, Rescue Cutter, Search Cam, Rescue Rotary Saw, Chainsaw, Scba, Time Ascender With Gasoline Engine, Full Body Harness, Roll Tali Karmantel, Inpanic Desender, Hand Jumper, Difigur dan Single Pulley. Kesemuanya untuk penanggulangan awal bencana.

Usai melihat statik show para delegasi menyaksikan video opening demonstrasi Rubber Duck Operation dan penjelasan oleh MC tentang demonstrasi RDO kepada seluruh delegasi yang hadir.

Pada penutupan kegiatan Pacific Amphibious Leaders Symposium, Marinir Indonesia menampilkan demonstrasi kemampuan RDO atau Rubber Duck Operation dalam Humanitarian Assistance Disaster Relief serta peranan pasukan Amfibi yang dimiliki oleh Marinir Indonesia.

Rubber Duck Operation kali ini bertujuan memproyeksikan kekuatan dari udara lewat laut ke darat dengan menggunakan sarana perahu karet yang diangkut menggunakan pesawat dalam rangka penanggulangan bencana pada tahap awal guna melihat situasi dan kondisi awal pasca terjadinya bencana alam. Sehingga dapat dilaporkan ke satuan atas untuk tindakan selanjutnya dalam rangka memberikan bantuan serta dukungan sarana dan prasarana yang harus dikirim ke lokasi bencana setelah pasukan tersebut mendarat dan mengevaluasi situasi daerah tersebut.

Demonstrasi Rubber Duck Operation kali ini dilaksanakan oleh Pasukan Khusus (Pasus) TNI Angkatan Laut dari Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka dan Intai Amfibi Marinir (Taifib) dengan menggunakan tiga perahu karet dan 21 personel yang diterjunkan dari udara menggunakan pesawat Hercules TNI AU.

Pacific Amphibious Leaders Symposium (PALS) tahun 2023, Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan Marines Forces Pacific (Marforpac) menjadi tuan rumah bersama pada kegiatan pertemuan para pemimpin atau para Komandan Korps Marinir di wilayah Indo-Pasifik yang sudah berjalan sejak Senin kemarin.

Pacific Amphibious Leaders Symposium adalah kegiatan tahunan yang diprakarsai oleh Marines Forces Pacific atau Pasukan USMC di wilayah Pasifik. Kegiatan ini merupakan ajang pertemuan para pemimpin pasukan Amfibi / Marinir yang berada di kawasan Pasifik dan sekitarnya.

Kegiatan Pacific Amphibious Leaders Symposium dipimpin Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah SE MM M.Tr (Han) dan Komandan Pasukan Korps Marinir Amerika Serikat Pacific Letnan Jenderal William Jurney.

Pacific Amphibious Leaders Symposium diikuti 24 Negara dengan tujuan untuk mempertemukan para Komandan Marinir / Satuan Amfibi seluruh negara yang berada di kawasan Indo-Pasifik dan juga merupakan perhelatan penting untuk memperkuat hubungan diantara komunitas negara yang memiliki kemampuan serbuan amfibi di wilayah Pasifik.

Kegiatan PALS pada tahun ini diikuti 24 Negara dari seluruh Indo-Pasifik antara lain Amerika Tengah, Amerika Selatan, Australia, Bangladesh, Brazil, Chile, Colombia, Ecuador, Fiji, France, Indonesia, Japan, Republik Korea, Malaysia, Maldives, Mexico, Netherland, New Zealand, Peru, Philippines, Singapore, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, United Kingdom serta United States.

Sedangkan negara-negara peserta terlibat dalam diskusi dengan membahas aspek aspek penting dari Operasi Amfibi, kepemimpinan melalui modernisasi kekuatan dan pentingnya interoperabilitas multilateral dalam bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.

Selain seminar acara ini dirangkai dengan diskusi panel oleh delegasi dan perwira-perwira senior yang memiliki keahlian dari berbagai bidang. Dengan harapan akan tercipta interaksi positif serta memberikan informasi kepada seluruh delegasi tentang pentingnya menjaga keamanan maritim di wilayah Indo-Pasifik. (Katharina)

Bagaimana Menurut Anda