BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menggelar kegiatan Coffee Morning bertajuk ‘Sinergi Penegakan Hukum pada Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung’, yang berlangsung di Bandar Lampung.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Danang Suryo Wibowo SH L.L.M, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Junanto Herdiawan, serta perwakilan dari Polda Lampung yakni Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Dery Agung Wijaya SH SIK MH.
Turut hadir pula para pimpinan industri jasa keuangan, jajaran Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Lampung, dan perwakilan dari asosiasi sektor keuangan lainnya.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan hukum di sektor jasa keuangan, khususnya di Provinsi Lampung.
Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberhasilan pengawasan dan penegakan hukum di sektor jasa keuangan tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja.
“Sinergi yang kuat antara OJK, Kepolisian, Kejaksaan, serta pelaku industri keuangan menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kejahatan keuangan hingga praktik ilegal yang merugikan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Otto, kehadiran perwakilan Polri dan Kejaksaan RI dalam forum ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat integritas sektor keuangan melalui koordinasi yang erat dengan aparat penegak hukum.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan tata kelola yang baik dan peran aktif industri dalam meningkatkan literasi keuangan.
Kombes Pol Dery Agung Wijaya menyambut baik forum ini dan menyatakan bahwa kegiatan semacam ini penting untuk menyamakan persepsi antara OJK, Kepolisian, dan Kejaksaan dalam menangani tindak pidana sektor jasa keuangan yang semakin kompleks.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Kejati Lampung Danang Suryo Wibowo menyampaikan harapannya agar forum ini menjadi instrumen strategis untuk memperkuat sinergi antar lembaga penegak hukum dalam menghadapi berbagai modus kejahatan di sektor keuangan.
Otto menutup acara dengan menegaskan bahwa forum ini bukanlah akhir, melainkan awal dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
“Semoga diskusi hari ini melahirkan rekomendasi konkret untuk memperkuat sinergi penegakan hukum, meningkatkan kepercayaan publik, dan melindungi masyarakat dari risiko keuangan ilegal di Provinsi Lampung,” pungkasnya. (Katharina)
