BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Menteri Pariwisata Arif Yahya memuji reaksi cepat Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dalam memulihkan pariwisata Lampung pasca musibah tsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2019 lalu.
Gubernur Ridho sengaja diundang oleh pihak Kementerian Pariwisata dalam Rakor Pemulihan Sektor Pariwisata Pasca Tsunami Selat Sunda di Marbella Convention Hotel Anyer, Serang, Banten, Jumat (11/1/2019).
“Kami menggunakan strategi BAS (Branding, Advertising, dan Selling. Diantaranya melakukan Branding #ExcitingBanten #TheTreasureOfSUmatra, advertising di seluruh platform media serta merchandise. Tidak semua area Banten dan Lampung terdampak. Selling di event pariwisata, famtrip, dan roadshow penjualan pariwisata, dan hal itu sudah lebih dahulu dilakukan oleh Gubernur Lampung,” puji Menteri Arief Yahya disela acara rakor.
Menurut Gubernur Ridho dalam rapat tersebut, musibah tsunami Selat Sunda selain menelan korban jiwa, harta benda juga berdampak pada sejumlah destinasi wisata Lampung.
Informasi erupsi anak Gunung Krakatau, potensi gempa tektonik atau gempa vulkanik yang memicu terjadinya gelombang tinggi, membuat para wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara khawatir. Hal inilah yang memicu menurunnya animo pengunjung datang ke Lampung.
Untuk itu Gubernur Ridho melakukan sejumlah langkah. Selain melakukan evakuasi, rehabilitasi bagi korban tsunami, 2 pekan pasca musibah tersebut, gubernur melakukan langkah cepat memulihkan sektor pariwisata. Kampanye Pariwisata Lampung dengan hashtag #LampungItuKerreen dan penyelenggaraan Lampung Great Sale dengan menerapkan penawaran paket wisata hot deals bekerjasama dengan hotel/restoran, travel agent dan maskapai penerbangan untuk memberikan harga terbaik dengan tidak menurunkan kualitas pelayanan.
“Kami juga melakukan aksi bersih-bersih pantai, berkolaborasi dengan stakeholder pariwisata, media dan travel blogger guna membentuk image/citra pariwisata Lampung yang nyaman untuk berwisata,” ujar Ridho.
Selain itu, lanjut gubernur, dilakukan recovery amenitas, infrastruktur di daerah terdampak termasuk relaksasi sektor keuangan dan pembiayaan untuk industri pariwisata menata sarana dan prasarana destinasi wisata yang terkena dampak tsunami.
“Penyediaan amenitas pariwisata pada Februari dan April 2019 melalui APBD Provinsi Lampung,” tutur gubernur.
Sejauh ini, tercatat kebutuhan dukungan recovery amenitas destinasi wisata di Lampung Selatan sebesar Rp7,95 miliar. Kebutuhan kapal wisata/nelayan, PLTS di Legundi, Pesawaran Rp11,25 miliar. Kebutuhan kapal wisata/nelayan, bantuan recovery homestay, dan dermaga jeti di Kiluan sebesar Rp4 miliar.
Selain itu, juga dilakukan pelatihan kepada masyarakat di sekitar destinasi untuk meningkatkan kapasitas SDM. Bimtek pengelola homestay, bimtek pengembangan sadar wisata dan sapta pesona (bulan Maret 2019), pelatihan chef (dengan stakeholder). Asdep PSDMHAL Kemenpar memberikan dukungan trauma healing berupa gerakan sadar wisata, peningkatan kapasitas usaha masyarakat, dan sertifikasi kepemanduan wisata dan tour leader umroh sebesar Rp 1,071 miliar.
Untuk menjadikan kawasan pesisir Rajabasa menjadi kawasan pariwisata dan zona hijau dibutuhkan dukungan kajian/masterplan kawasan wisata dan zona hijau pesisir Rajabasa, yang dilengkapi dengan mitigasi bencana.
Gubernur Ridho juga memaparkan Provinsi Lampung terus mengoptimalkan promosi pariwisata dengan memperkuat branding pariwisata Lampung melalui media massa dan media sosial. Salah satunya menyampaikan bahwa Pariwisata Lampung bukan hanya laut, tapi juga terdapat wisata alam lainnya berupa pegunungan, taman hutan raya, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Way Kambas, wisata man made seperti lembah hijau serta wisata budaya dan kerajinan.
Pemprov Lampung juga menggandeng GenPi, travel blogger, dan stakeholder untuk lebih mempromosikan pariwisata Lampung melalui media sosial. Juga menyelenggarakan event Tourism Sales Mission di beberapa kota sesuai dengan target pasar dan menyelenggarakan Famtrip bekerjasama dengan ASITA, serta mengundang travel agent dari Sumsel, Yogyakarta dan Jabar keikutsertaaan Provinsi Lampung dalam Indonesia Fashion Week 2019. Ini bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi dan Dekranasda kabupaten/kota.
Acara lainnya Event Lampung Night di Jakarta dalam rangka mempromosikan ekonomi kreatif dan pariwisata Lampung. Lalu mengadakan kegiatan festival musik di destinasi wisata.
Sementara itu, dalam rakor tersebut, Menteri Pariwisata menyampaikan pihaknya bersama stakeholder pariwisata menyiapkan sejumlah rencana aksi untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata di kedua daerah tersebut.
Rencana aksi akan difokuskan untuk pemulihan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan kepariwisataan, strategi promosi destinasi pariwisata yang tidak terkena dampak, serta pemulihan destinasi pariwisata yang terdampak.
Arief Yahya menjelaskan, diantara rencana aksi pemulihan akibat tsunami Selat Sunda itu, perlu ada relaksasi bagi industri pariwisata. Kementerian Pariwisata telah mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuanangan (OJK) dan pihak terkait untuk memberi relaksasi di bidang keuangan termasuk cicilan ke bank. Dalam masa recovery, Kemenpar menyiapkan 23 kegiatan yang berlangsung di dalam negeri dan mancanegara (20 kegiatan di tanah air dan 3 kegiatan di Malaysia).
“Kita menyiapkan sejumlah aksi dalam mendukung strategi promosi destinasi pariwisata yang tidak terkena dampak tsunami Selat Sunda yang terbagi dalam 23 kegiatan,” ujarnya.
Pada pemulihan destinasi yang tidak terdampak di Banten dan Lampung Selatan tersebut diupayakan dilakukan penumbuhan kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) untuk berkunjung ke pesisir Pantai Selat Sunda. (Katrine)