Masyarakat Desak Proyek Pembangunan Gudang di Jalan By Pass Dievaluasi

755

PADANGSIDIMPUAN-SUMUT, BERITAANDA – Pelaksanaan proyek pembangunan gudang di Jalan By Pass (Jalan Baru) Kelurahan Batunadua Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan, terus berlangsung.

Kendati telah menuai beragam protes, bahkan kecaman dari sejumlah pihak, khususnya warga setempat berikut pengendara yang melintas, faktanya proyek ini terkesan terus melibas hak masyarakat umum.

Salah satunya digaungkan oleh Nurhalimah (43), ketika ditemui BERITAANDA di kediamannya, Sabtu (16/2/2019).

Ia mengaku tak habis pikir, dimana pihak kontraktor seakan-akan tutup mata dan tak peduli dengan keberadaan mereka di lokasi.

Nurhalimah sendiri merupakan warga setempat, dan guna menopang perekonomian keluarga, dua tahun belakangan ini dirinya membuka usaha warung kopi persis di lokasi yang berhadapan langsung dengan proyek pembangunan gudang.

Nurhalimah mengatakan, semenjak lebih kurang delapan bulan proyek tersebut berjalan, usaha warkop tempat ia dan keluarganya menggantungkan kehidupan jauh merosot, bahkan cenderung memasuki kondisi lumpuh total.

“Mustahil rasanya pengunjung mau singgah di warung saya, udaranya penuh sesak oleh debu jalan berterbangan yang dihasilkan pengerjaan proyek. Siapa pula yang mau minum ‘kopi debu’, sementara yang dipesan kopi hitam,” ujarnya penuh kekesalan.

Terkait pernyataan protes, kata Nurhalimah, sudah seringkali ia sampaikan baik kepada pekerja maupun secara langsung ke penanggung jawab proyek, namun keluhannya seolah-olah dianggap angin lalu.

Atas permasalahannya, Nurhalimah mendesak agar pihak berkompeten dalam hal ini segera turun langsung, untuk meninjau proyek yang diduga sangat tidak ramah lingkungan, bahkan telah merampas hak kehidupan warga.

Tak berbeda jauh dengan ungkapan keberatan warga. Khalid Siregar (36), salah satu pengemudi mobil L300 pickup juga mengecam keras aktivitas proyek pembangunan gudang yang diduga berlaku semena-mena atas hak pengguna jalan.

“Hampir setiap harinya saya melintas di daerah ini untuk mengepul sawit, dan harus rela waktu saya tersita sia-sia, karena harus mengantri untuk menunggu mobil dump truk proyek selesai hilir mudik di jalan,” kesalnya.

Ia juga menekankan, agar pihak pelaksana proyek tak cuma memikirkan kepentingan perusahaannya sendiri, sedangkan kepentingan khalayak umum khususnya pengguna jalan harus terkorbankan dan dimarjinalkan.

“Jalan ini dibangun dari uang rakyat, dan digunakan untuk kepentingan bersama. Aktivitas pengerjaan proyek di badan jalan, jelas-jelas sangat melampaui batas dan sudah sepatutnya dievaluasi oleh pihak terkait,” tegasnya.

Sekedar diketahui, pembangunan gudang salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia, di Jalan By Pass Kelurahan Batunadua Julu Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan, menjadi sorotan masyarakat.

Selain menyisakan material bangunan berserakan di badan jalan, keberadaan belasan truk pengangkut material bertonase berat juga merusak badan jalan, sehingga membahayakan warga yang melintas. Bahkan, debu-debu material menimbulkan polusi udara bagi warga sekitar.

Tidak sedikit dari warga mulai mengalami gangguan kesehatan berupa saluran pernapasan, batuk-batuk, stres, serta gejala penyakit lainnya. Mengantisipasi penyakit dialami, warga mengaku mengkonsumsi obat generik, mengatasi ketiadaan biaya berobat ke fasilitas kesehatan. (Anwar)

Bagaimana Menurut Anda