Langkah Efektif Cegah DBD, Fokus pada 3M Plus dan Kebersihan Lingkungan

20

OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDA – Kepala Dinas Kesehatan OKI Iwan Setiawan SKM M.Kes menegaskan bahwa pengasapan (fogging) bukan strategi utama dalam pencegahan demam berdarah dengue (DBD). Fogging hanya dilakukan jika ditemukan kasus disuatu wilayah untuk memberantas nyamuk sebagai vektor penyakit DBD.

“Pencegahannya bukan melalui fogging, tetapi dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan jentik nyamuk. Fogging memakai insektisida, yang jika terlalu sering digunakan bisa menyebabkan resistensi,” ujar Iwan, Selasa (31/12/2024).

Ia menjelaskan, pemberantasan jentik lebih efektif daripada mengendalikan nyamuk dewasa. Nyamuk Aedes aegypti, vektor utama DBD, berkembang biak digenangan air bersih di sekitar lingkungan.

“Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus adalah metode yang paling efektif,” tambahnya.

Apa itu 3M Plus?

  • Menguras tempat penampungan air (bak mandi, ember, dll).
  • Menutup rapat wadah air (drum, toren, dll).
  • Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Adapun ‘Plus’ mencakup tindakan tambahan seperti menabur larvasida, menggunakan obat nyamuk, memasang kelambu, memelihara ikan pemakan jentik, dan menjaga ventilasi rumah.

Sementara itu, Emma Kosasi S.Kep Ners selaku Penanggung Jawab DBD di Puskesmas Awal Terusan, mengungkapkan bahwa kasus DBD di wilayah Kijang Kecamatan SP Padang terus meningkat, termasuk di Desa Batu Ampar.

“Kami langsung melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) setelah menerima laporan kasus. PE dilakukan untuk menelusuri potensi penularan,” kata Emma.

Proses PE melibatkan wawancara pasien, pemeriksaan jentik di rumah pasien, serta di 20 rumah sekitar.

Emma juga mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan PSN minimal setiap 3–6 hari.

“Kami akan melaporkan hasil PE ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk menentukan apakah diperlukan fogging,” tutup Emma. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda