SEKADAU-KALBAR, BERITAANDA – Sebanyak 55 relawan demokrasi yang telah mengikuti seleksi dan dinyatakan lulus, Sabtu (19/1/2019), dikukuhkan sekaligus diberikan bimbingan teknis (bimtek) oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sekadau di mess pemda setempat.
Pengukuhan relawan demokrasi ditandai dengan pengalungan ID card relawan oleh Ketua KPU Sekadau Drianus Saban S.Pd kepada perwakilan relawan dengan disaksikan Komisioner KPU dan Ketua Bawaslu Sekadau.
Ketua KPU Sekadau Drianus Saban S.Pd dalam arahannya menyatakan relawan demokrasi akan diberikan bimtek sebagai bekal dalam bekerja untuk menyampikan informasi – informasi mengenai pemilu kepada masyarakat.
“Berdasarkan basis komunitas yang dipilih dari berbagai profesi, relawan akan diterjunkan untuk mensosialisasikan pemilu kepada masyarakat,” ujar Saban.
Tujuan utama dari rekrutmen relawan demokrasi ini, dijelaskan Saban, untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu.
“Tahun 2014 partisipasi pemilih menurun, dan pemilu 2019 diharapkan partisipasi sebesar 77.5% target nasional. Untuk di Kabupaten Sekadau diharapakan dapat mencapai 80% pemilih,” papar Saban.
Relawan, diingatkan Saban, untuk tidak terlibat politik atau menjadi saksi caleg atau partai. Dan bila melanggar aturan maka akan diproses oleh Bawaslu.
Dikatakan Saban lagi, pemilu 2019 ini merupakan pemilu yang rumit dan membutuhkan totalitas dalam penyelenggaraannya.
“Relawan selain bertugas mensosialisasikan pemilu, juga bertugas membantu penyelenggara pemilu diberbagai tingkatan, relawan diharapkan melakukan koordinasi dengan penyelenggara pemilu,” tukasnya.
Selain itu, hal penting lainnya yang diminta Saban, agar relawan juga bertugas mengantisipasi berita hoax di media sosial seperti, pemilh ganda, kotak suara karton dan netralitas KPU.
Relawan demokrasi yang direkrut KPU Sekadau sebanyak 55 petugas dari 7 kecamatan, dan dibagi kedalam beberapa basis pemilih pemilu. Diantaranya, relawan berbasis warga net, relawan berbasis disabilitas, relawan berbasis agama, relawan berbasis komunitas, relawan berbasis marginal, relawan berbasis pemilih pemula, relawan berbasis pemilih muda, relawan berbasis perempuan, relawan berbasis berkebutuhan khusus, relawan berbasis keluarga dan relawan berbasis demokrasi. (Arni)