TAPSEL-SUMUT, BERITAANDA – Mantan Wakil Ketua BPK RI Baharnuddin Aritonang menyerahkan ratusan buku pribadi, ditambah buku karya tulisnya sendiri, kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Jumat (1/2/2019).
Sejumlah buku terdiri dari koleksi buku Islam, majalah, koran dan tabloit, serta karya tulis ilmiah berjudul ‘Orang Batak Berpuasa’ ini untuk menambah koleksi buku Perpustakaan Prof. Lafran Pane Desa Pangarubaan, Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapsel.
“Sebelum perpustakaan Prof. Lafran Pane ini diresmikan, saya juga sudah mengirim koleksi buku,” kata pria yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Gedung MPR ini, ketika ditanya oleh Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Tapsel, Isnut Siregar seputar harapannya.
Burhanuddin menyebut, dirinya berharap agar bantuan buku menjadi media pencerdasan masyarakat Tapsel, berikut keberadaan sejumlah perguruan tinggi di Tapsel, menjadi referensi bagi mahasiswanya untuk melakukan penelitian di perpustakaan Prof. Lafran Pane.
“Bahkan, kalau masih dibutuhkan saya bersedia mengirim ulang tambahan buku untuk semakin memperkaya koleksi buku perpustakaan. Zaman boleh sudah serba digital, namun buku adalah sumber aslinya,” tutur Burhanuddin.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Tapsel, Sekretaris Daerah Parulian Nasution mengutarakan ungkapan terimakasih atas kepedulian Burhanuddin terhadap prasarana perpustaskaan Prof. Lapran Pane, melalui penyaluran buku tersebut.
“Kita semua berharap, tambahan koleksi buku ini menumbuhkembangkan minat warga Tapsel, untuk semakin gemar membaca dan menulis, sehingga apa yang menjadi visi misi Bupati Tapsel menuju masyarakat yang cerdas bisa terwujud.
Perpustakaan Prof. Lafran Pane, kata sekda, akan terus dikembangkan menjadi library digital, sehingga lebih mudah dinikmati oleh masyarakat luas. Kedepan nantinya, akan ada lomba literasi, menulis buku, dan lomba cerpen bagi siswa sekolah.
“Pengadaan lomba bagi siswa tingkat dasar hingga lanjutan atas untuk lebih meningkatkan kecintaan anak-anak kita terhadap perpustakaan. Disamping mengembalikan fungsi perpustakaan sebagai gudang ilmu,” tandas Parulian. (Anwar)