MUSI BANYUASIN, BERITAANDA – Kasus pengerusakan terhadap pipa valve di Sungai Dawas Dusun 5, Desa Srigunung, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali terjadi pada Kamis (4/9/2024) malam. Mengakibatkan tumpahan minyak dan menambah rusaknya lingkungan.
Kapolsek Sungai Lilin Polres Musi Banyuasin Iptu Jon Kenedi yang menerima informasi tersebut, mengajak Kanit Intelkam dan anggota pos penyekatan langsung meluncur ke lokasi, mendapati adanya tiga lubang kebocoran pada posisi tengah antara kedua titik api, sehingga menyemburkan minyak mentah.
Masyarakat yang mengabaikan keselamatan dan rusaknya lingkungan, berbondong-bondong mengumpulkan tumpahan minyak dengan cara memeras dan menampungnya.
Kapolsek juga mengamankan tiga pelaku pemeras minyak didekat semburan api.
Ketiga pelaku DI, SU dan AJ, mengaku sebagai buruh yang sedang dipekerjakan untuk memasang pagar seng pembatas di sekeliling pinggiran Sungai Dawas diareal rawa lahan illegal drilling sumur yang terbakar.
“Ketiganya ini merupakan buruh yang dipekerjakan oleh EM, untuk memasangkan pagar batas dengan sumur yang terbakar. Namun, ketiganya memanfaatkan kejadian itu untuk menambah penghasilan dengan cara memeras minyak tumpahan dan menjualnya ke pengepul. Mereka berenang menyeberangi Sungai Sambuk membawa jerigen isi minyak, dan dijual seharga seratus ribu per jerigen,” ujar Iptu Jon Kenedi.
Sementara, Kapolres Muba AKBP Listiyono mengatakan, berdasar hasil pengecekan, lokasi tersebut masuk wilayah kerja SKK Migas.
“Ada dua K3S di situ, seharusnya pihak SKK Migas bisa lebih berperan aktif untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan, mencegah terjadinya illegal drilling yang acap kali mengakibatkan kecelakaan dan jatuhnya korban jiwa,” tandasnya.
Listiyono mengaku, pihaknya telah meminta kepada pemerintah kabupaten dan SKK Migas segera dilakukan pemagaran, sehingga masyarakat tidak masuk ke lokasi, utamanya yang memanfaatkan jalur sungai.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Sunarto menambahkan, pimpinan Polda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo memberikan atensi untuk kejadian ini.
“Pak Kapolda sudah memerintahkan Karo Ops untuk segera melakukan koordinasi dengan para Kasubsatgas, SKK Migas, Pertamina serta Pemkab Muba agar menentukan langkah pencegahan dan penanganan,” ujarnya.
“Terkait temuan lokasi yang ternyata masuk wilayah kerja SKK Migas, Kasatgas Gakkum Illegal Drilling dan Refinery akan segera meminta keterangan pihak perwakilan SKK Migas Sumsel,” sambungnya.
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Kombes Sunarto mengaku pihaknya mendorong SKK Migas untuk bisa melokalisir dengan membuat perimeter, sehingga masyarakat tidak lagi masuk kembali ke lokasi. Begitupun kepada Pemkab Muba Agar memasang pagar sekeliling lokasi.
Kombes Sunarto mengatakan, Satgas Illegal Drilling dan Illegal Refinery terus bergerak, upaya memberikan imbauan keselamatan kepada masyarakat, hingga penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku.
Dirinya mengimbau kesadaran masyarakat untuk tidak mendekati ataupun melakukan aktifitas di lokasi yang membahayakan keselamatan tersebut. (Iwan)