PALEMBANG, BERITAANDA – Kapolda Sumsel Irjen A. Rachmad Wibowo mengunjungi anak-anak yang sedang dilakukan pembinaan di Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH) di Ogan Ilir Senin petang, Senin (18/3/2024).
Hal ini dilakukan pucuk pimpinan Polda Sumsel tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan generasi muda bangsa dari pengaruh serta perbuatan negatif dan salah pergaulan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polda Sumsel beserta Polrestabes Palembang, POM TNI, Kodim, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya menggelar kegiatan razia gabungan dengan tujuan mencegah aksi tawuran, balap liar dan potensi gangguan kamtibmas lainnya.
Pada kegiatan tersebut berhasil mengamankan 54 orang (46 pelaku tawuran dan minuman keras, 2 pelaku pembawa sajam, 4 pelaku pencurian ranmor, HP serta penadahnya, kemudian 2 pelaku penganiayaan). Barang bukti yang turut diamankan diantaranya 115 unit motor dan mobil, 100 buah knalpot brong dan tanpa dokumen lengkap, 3 bilah sajam jenis pisau dan parang, 7 liter tuak, 2 ikat mercon dan 5 ikat sarung yang digunakan tawuran.
Sebanyak 35 anak usia remaja (12 hingga 17 tahun) diserahkan ke Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH) di Ogan Ilir untuk dilakukan pembinaan.
Sehari berselang, Kapolda Irjen Rachmad Wibowo mengunjungi anak-anak tersebut dengan memberikan takjil buka puasa dan bantuan pakaian ganti.
Kapolda memberikan wejangan dan nasehat kepada remaja itu menjelang waktu berbuka puasa.
“Adik-adik jangan lagi membuat orang tua kalian menjadi kepikiran ya,” pinta Irjen Rachmad Wibowo.
“Kasihan mereka ini, ada yang masih ujian kenaikan kelas, saya minta Pak Dirbinmas, tolong diurus agar mereka bisa ikut ujian susulan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Narto mengatakan, kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian pimpinan terhadap generasi muda.
“Ini sebagai bentuk kepedulian pimpinan Polda Sumsel, dalam hal ini Bapak Kapolda Sumsel Irjen Rachmad Wibowo dalam upaya menciptakan kamtibmas di wilayah Sumatera Selatan. Tidak semata-mata penegakan hukum, tapi juga dengan memberikan pembinaan. Anak-anak ini harus kita bina, harus kita luruskan apabila mereka salah. Mereka potensi menjadi pelaku maupun korban dari kriminal jika salah pergaulan,” tuturnya.
Dirinya berpesan dan mengajak semua pihak, terutama orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif yang bisa merugikan diri dan keluarga. (Iwan)