



SINTANG-KALBAR, BERITAANDA – Wakil Bupati Sintang melalui Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang Drs. Hatta M.Si membuka kegiatan Festival Bidar Race Kesultanan Sintang tahun 2019 di kawasan Taman Bungur Sintang, Sabtu (6/4/2019) pagi.
Turut hadir juga dalam kegiatan tersebut Dandim 1205/Sintang, Sultan Sintang, Kepala Bappeda Kabupaten Sintang, Ketua KONI Kabupaten Sintang dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kadis Perhubungan Kabupaten Sintang Hatta mengatakan, pemerintah daerah sangat mengapresiasi digelarnya kegiatan Festival Bidar Race Kesultanan Sintang yang digelar ini, karena merupakan wujud pelestarian tradisi peradaban masyarakat Sintang yang sejak dahulu sudah menggunakan sampan dalam berbagai kegiatan dan juga sebagai wujud untuk membuat masyarakat Sintang yang sehat, sesuai dengan visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Sintang.
“Kita memang tidak lagi secara total menggunakan transportasi air, tetapi dengan mengubahnya menjadi even perlombaan, berarti kita ikut berperan aktif melestarikan budaya lokal,” kata Hatta.
Selain itu juga dikatakan Hatta, bahwa kegiatan olahraga seperti ini merupakan wadah untuk mempererat persatuan dan kesatuan. Karena di dalam olahraga itu kita tidak memandang suku atau golongan, melainkan kekompakan dan prestasi. Untuk itulah kegiatan ini diharapkan dapat memasyarakatkan olahraga sampan tradisional dan menjaring bibit-bibit atlet berbakat serta memberikan hiburan rakyat.
“Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat semangat persatuan dan kesatuan serta kekompakan, demi memajukan Sintang khususnya dan daerah lain umunya. Kiranya juga peserta selalu bersemangat, baik pada saat mengikuti kegiatan ini maupun kegiatan lainnya kedepan. Saya juga berharap adanya pembinaan terhadap para atlet sampan bidar agar kegiatan menyampan dapat terus digemari oleh pemuda Sintang,” harap Hatta.
Ketua panitia kegiatan Musliadi mengatakan, Festival Bidar Race Kesultanan Sintang ini digelar sebagai upaya untuk menimbulkan semangat masyarakat melestarikan olahraga tradisional sampan bidar di Kabupaten Sintang, sehingga tidak hilang kedepannya.
“Lomba sampan bidar ini diikuti oleh 88 peserta dari empat kabupaten, yakni Sintang 32 club, Melawi 1 club, Sekadau 52 club dan Sanggau 1 club. Sistem lombanya terdiri dari 24 race untuk babak penyisihan, dalam satu race itu terdiri dari 4 tim sampan dengan 8 pendayung utama dan 2 cadangan,” jelas Mus.
Musliadi menambahkan, para pemenang nanti akan mendapatkan uang pembinaan yang sudah disiapkan. Yakni untuk juara 1 mendapatkan uang pembinaan Rp10 juta dan 10 karung beras, juara 2 mendapatkan uang pembinaan Rp8 juta dan 10 karung beras, juara 3 mendapatkan uang pembinaan Rp6 juta dan 10 karung beras, serta untuk juara 4 mendapatkan uang pembinaan Rp4 juta dan 10 karung beras.
“Untuk hari ini babak penyisihannya, dan final besok ya hari Ahad, sekaligus penyerahan hadiah bagi para pemenangnya,” pungkas Mus.
Sementara itu Sultan Sintang Pangeran Ratu Sri Negara HRM Ikhsan Perdana mengatakan, selain sebagai upaya untuk menjaring bibit-bibit atlet sampan bidar yang nantinya bisa ikut dalam event-event besar.
Selain lomba festival sampan bidar, yang perlu juga dikembangkan dan dilestarikan, kata Sultan, adalah adanya lomba perahu kemudi sorong.
“Lomba perahu kemudi sorong ini sudah tidak lagi diadakan sejak 2011 lalu, sehingga ini bisa jadi perhatian pemerintah dan nanti bisa jadi dipertimbangkan untuk kembali diadakan lombanya,” pungkas Sultan. (Arni/Humas Pemkab Sintang)