Jelang Ramadhan, Pemprov Lampung Fokus Kendalikan Inflasi Pangan

9

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara virtual di Ruang Sakai Sambayan, Senin (24/2/2025).

Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, yang menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga bahan pangan menjelang dan selama bulan Ramadhan serta hari raya Idul Fitri.

“Pemerintah berharap tahun ini kita benar-benar dapat mengendalikan harga, dan kalau bisa tidak ada kenaikan,” ujar Tomsi Tohir.

Plh. Deputi Bidang Statistik dan Distribusi Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah S.Si M.Si, memaparkan data historis inflasi menjelang Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, inflasi saat Ramadhan lebih dominan terjadi di luar Pulau Sumatera dan Jawa.

Berdasarkan data BPS, penyumbang inflasi terbesar pada Ramadhan berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang naik 0,41 persen (month to month) pada Maret 2024. Sementara itu, provinsi dengan inflasi tertinggi dimasing-masing wilayah pada Ramadhan 2024 adalah Sumatera Utara (0,72%) di Sumatera, Banten (0,98%) di Jawa, serta Sulawesi Utara (1,07%) di Sulawesi.

Deputi III Kantor Staf Presiden, Edi Priyono, juga menyoroti disparitas harga antar daerah yang cukup tinggi pada beberapa komoditas, seperti telur ayam ras (20,30%), cabai rawit merah (22,16%) dan cabai merah besar (32,01%)

Sebagai langkah stabilisasi pasokan dan harga pangan, Badan Pangan Nasional menggelar operasi pasar pangan murah serentak diseluruh Indonesia mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025. Operasi ini dilakukan dibeberapa titik, antara lain Kantor Pos Indonesia (4.500 titik), UPT Kementerian Pertanian (88 UPT), Outlet PT Charoen Pokphan Indonesia (2.200 gerai) serta Outlet PT JAPFA Comfeed (553 gerai). (Katharina)

Bagaimana Menurut Anda