KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Seperti diketahui bersama, kegiatan milenial road safety festival dilaksanakan serentak di 34 provinsi di wilayah Indonesia. Begitu juga dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Provinsi Sumatera Selatan.
Di kabupaten ini, kegiatan tersebut mulai dilaksanakan sejak tanggal 2 Februari hingga 31 Maret 2019 mendatang. Dimana puncak acaranya akan diselenggarakan pada tanggal 16 Maret 2019 di Taman Segitiga Emas Kayuagung Kabupaten OKI.
Dalam rangka milenial road safety festival ini, Satlantas Polres OKI terhitung mulai 2 Februari 2019 lalu telah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan. Seperti lomba cipta dan baca puisi, cerdas cermat, upload hunting foto pelanggaran laluIintas, serta kegiatan safety riding and driving.
Bahkan tak hanya beberapa kegiatan itu, dilaksanakan juga kegiatan pemilihan duta milenial lalulintas OKI tahun 2019 serta touring milenial dan bakti sosial dengan mengandeng klub ataupun komunitas pengendara motor dan mobil dalam wilayah Kota Kayuagung.
Dan saat ini, untuk menyongsong puncak acara kegiatan yang akan digelar pada tanggal 16 Maret 2019 nanti di Taman Segitiga Emas Kayuagung, Polres OKI mulai melakukan persiapan. Salah satunya mengundang pihak perusahaan dalam wilayahnya.
Kegiatan dibalut dengan acara ‘ngopi bareng’ di salah satu rumah makan di Kota Kayuagung tersebut. Selain sosialisasikan milenial road safety festival, juga mengajak para pihak perusahaan yang hadir untuk turut serta mensukseskan dan berbagi rasa, Selasa (5/3/2019).
Dalam kegiatan itu, Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra didampingi Kasat Lantas AKP Ricky Nugraha mengatakan, melalui kesempatan ini ada satu hal yang ingin disampaikan dengan rekan-rekan sekalian, bahwa kita ada kegiatan yang sangat besar. Karena ini memang event nasional, yaitu milenial road safety festival.
“Hal yang mendasari terlaksananya kegiatan milenial road safety festival, karena berdasarkan data badan pusat statistik di tahun 2018 tercatat 55.6 persen kecelakaan Ialulintas cenderung berasal dari kaum muda yang masih produktif,” ungkap Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra dalam kegiatan tersebut.
Katanya lagi, secara spesifik 28,12 persen korbannya berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa ke atas dengan sebutan generasi milenial, yakni usia berkisar antara umur kurang Iebih 17-38 tahun. Sehingga sangat mengkhawatirkan akan mengurangi angka kerja dan mengancam potensi sumber daya kepemimpinan nasional di masa depan.
“Namun ternyata, bahwa sebenarnya keselamatan lalulintas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab polisi lalulintas, tetapi seluruhnya. Karena banyak sekali kejadian-kejadian, bahkan lakalantas yang terjadi menjadi penyebab kematian nomor 3 di seluruh dunia, jadi sangat besar dampak pengaruhnya,” ujar dia.
Masih katanya, kita bukan terbebani, namun merasa bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi.
“Memang iya, secara sekilas masalah kecelakaan ini kadang – kadang menjadi suatu hal yang polemik atau luar biasa peliknya. Ada yang bilang orang kecelakaan karena SIM-nya ‘nembak’. Tapi kalau dilihat dari yang kecelakaan ini memang ia sudah bisa mengendarai kendaraannya. Berarti lebih kepada faktor fisikologi pengendara, namun setelah test fisikologi ternyata lulus semua, artinya polisi tidak bisa dipersalahkan, sebab kembali lagi bagaimana perilaku pengendara di jalan,” tandasnya.
Perilaku pengendara di Indonesia itu kalau di jalan masih banyak ugal-ugalan. Lanjutnya, dan ini sudah banyak contohnya lantaran ugal – ugalan, dan tidak mematuhi peraturan lalulintas atau tertib berlalulintas, maka terjadilah kecelakaan. Perilaku inilah yang seharusnya kita ubah, dan ini tidak bisa menjadi tanggung jawab polisi saja, tetapi juga tanggungjawab bersama.
“Oleh karena itu kami ingin coba perbaiki, melalui kegiatan milenial road safety festival ini ayo kita sama – sama perbaiki perilaku masyarakat yang tidak tertib berlalulintas. Makanya kita ajak rekan – rekan sekalian untuk lebih tepatnya dapat berbagi rasa dengan kami, demi suksesnya kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut,” tandasnya. (Iwan)