SINTANG-KALBAR, BERITAANDA – Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno,M.Med.PH meresmikan Pasar Rakyat sekaligus deklarasi Open Defecation Free (ODF) di Desa Mengkurat Baru, Kecamatan Tempunak, Senin (14/1/2019).
Turut hadir dalam presmian tersebut anggota DPR RI H. Sukiman, anggota DPRD Provinsi Kalbar Antonius Situmorang, Kasdim 1205/Sintang, sejumlah anggota DPRD, unsur OPD, masyarakat Desa Mengkurat Baru dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu Jarot Winarno mengatakan pentingnya keberadaan pasar di tengah-tengah masyarakat pedesaan, mengingatkan pasar merupakan tempat transaksi jual beli ekonomi masyarakat, sehingga bisa mendekatkan antar penjual dan pembeli, terlebih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
“Pasar ini penting hadir di masyarakat desa, sehingga warga tidak harus jauh-jauh kalau mau belanja. Kalau di desanya ada pasar rakyat yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari, saya bangga bisa hadir langsung, kios-kios pasarnya bagus, tolong warga manfaatkanlah keberadaan pasar ini ya, pasar ada supaya UKM-nya juga maju,” kata Jarot.
Dikatakan Jarot, meskipun pasar sudah dibangun, namun yang terpenting juga adalah konektivitas antar desa harus lancar, terutama untuk infrastruktur jalan dan jembatan. Karena hal tersebut menyangkut akses aktivitas masyarakat sehari-hari, baik untuk kegiatan ekonomi maupun kegiatan lainnya.
“Untuk itu Pemkab Sintang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas konektivitas antar desa ini melalui Dinas PU Kabupaten Sintang, kita juga melibatkan pihak Kodim 1205/Sintang,” ungkap Jarot.
Di tempat yang sama, Kadis Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang Sudirman mengatakan, pembangunan pasar rakyat merupakan salah satu bagian program dari nasional ,yaitu untuk membangun dan merevitalisasi pasar.
Untuk Kabupaten Sintang tahun 2017 lalu, mendapatkan dua pembangunan pasar melalui dana alokasi khusus yakni di Mengkurat Baru ini dan di Merarai. Selain itu juga, melalui APBD Kabupaten Sintang juga mengalokasikan untuk penataan lingkungan pasar, termasuk di Desa Mengkurat Baru.
“Untuk Pasar Mengkurat Baru ini pembangunan fisik pasar di mulai tahun 2017, dengan jumlah anggaran Rp860 juta yang dilaksanakan oleh CV. Fatma Mitra Usaha Pontianak. Kemudian pengerjaan perencanaan pembanguan fisik dilaksanakan oleh CV. Melandia Sintang, untuk pengerjaan pengawasan oleh CV. Mulia Global Sintang. Penataan halaman baru kita laksanakan melalui anggaran perubahan baru, selesai akhir Desembar kemarin sebesar Rp48 juta, sehingga total anggaran sebesar Rp958.252.000,“ jelas Sudirman.
Tambah Sudirman, bahwa Pasar Rakyat Mengkurat Baru ini dapat menampung 10 kios pedagang dengan ukuran 4×6 meter, dengan dilengkapi halaman parkir, toilet, drainase, tempat sampah sumur bor dan bak penampungan air serta instalasi listrik.
Sementara terkait deklarasi Open Defecation Free (ODF), Jarot Winarno mengatakan pentingnya deklarasi ODF atau tidak buang air besar sembarangan.
“Mau jamban/WC-nya canggih, mau jambannya sederhana pake kayu nda ada masalah, yang penting buang air besarnya di jamban/WC,” imbunya.
Dengan buang air besar di jamban/WC, tambah Jarot, hal itu bisa menghindarkan pencemaran lingkungan yang bisa menimbulkan berbagai penyakit di lingkungan sekitar. (Arni/Humas Pemkab Sintang)