


OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDA – Adanya informasi yang akhir-akhir ini menyebar luas akan terjadi reshuffle atau perombakan jabatan dilakukan oleh Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) HM. Djakfar Shodiq di penghujung masa jabatannya, tak ayal sontak menuai persepsi negatif.
Seakan bila terjadi reshuffle, hal itu adalah bagian upaya yang dilakukan oleh Bupati Djakfar Shodiq untuk membangun kekuatan politik di akhir jabatannya yang jatuh pada 15 Januari 2024 nanti, guna memuluskan langkah jika maju di Pilkada 2024.
Menyikapi kondisi itu, sejumlah pemuda yang tergabung dalam Gerakan Tuntutan Rakyat (GTR) Provinsi Sumsel datang ke kantor Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) untuk mendesak Bupati Djakfar Shodiq tak membangun dinasti politik.
Unjuk rasa damai tersebut diketuai Reynaldi Davinci selaku koordinator aksi. Ia mendesak agar bisa bertemu langsung Djakfar Shodiq guna menyampaikan keinginan mereka menolak terjadinya reshuffle pada sejumlah dinas di Pemkab OKI.
“Kami disini menuntut kepastian akan adanya isu soal pergantian jabatan. Karena menurut kami, pergantian jabatan di akhir masa jabatan yang hanya tinggal 4 hari lagi adalah bentuk pengamanan kekuasaan,” kata Reynaldi, Kamis (11/1/2024).
Mewakili puluhan massa aksi, Reynaldi juga menyuarakan agar Bupati OKI bersikap tegas untuk memberikan pernyataan akan isu reshuffle yang telah tersebar di kalangan masyarakat, dan juga mendesak Bupati membatalkan rencana reshuffle di tubuh Pemkab OKI.
Sementara itu, Bupati Djakfar Shodiq yang menerima langsung puluhan massa aksi mengungkapkan, bahwa dirinya memang benar akan melakukan reshuffle, namun itu dibatalkan atas banyaknya pertimbangan lain.
“Awalnya benar akan ada reshuffle, namun karena banyak pertimbangan maka saya batalkan. Kalaupun reshuffle itu terjadi, saya memiliki hak wewenang melakukannya, karena seorang Bupati definitif,” ujar Shodiq.
“Kalaupun saya mau pasti dilakukan, karena sudah mendapatkan izin dari KASN. Namun karena ada pertimbangan lainnya, tidak melakukan reshuffle,” pungkas dia. (Iwan)