INDRALAYA-OI, BERITAANDA – Menyajikan masakan pindang air tawar sebanyak 1.000 porsi dalam acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan 2019. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan catatkan rekor baru dalam Museum Rekor Indonesia (Muri), sebagai penyelenggara acara yang menyajikan masakan pindang terbanyak pertama di Indonesia.
Dalam kegiatan yang digelar di halaman perkantoran terpadu Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir kawasan Tanjung Senai, Ahad (3/3/2109) kemarin, dihadiri oleh Prof. Dr . Muhajir Effendy selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI beserta rombongan, Bupati OI, Sekda OKI beserta jajaran, kemudian pihak Polres OI, Dandim OI/OKI, Kejari OI serta lainnya.
Ribuan masyarakat Ogan ilir juga tumpah ruah padati lokasi, baik di luar maupun di gerai yang menyajikan masakan pindang tersebut.
Adapun pindang yang disajikan ada dua jenis, yakni pindang Meranjat dan pindang Pegagan. Keduanya adalah kuliner khas Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Peserta gerai penyajian masakan pindang ini pun berasal dari berbagai lapisan masyarakat, namun yang mendominasi adalah dari instansi maupun sekolah, baik SD, SMP dan tingkat sekolah atas. Informasi yang dihimpun untuk keikutsertaan instansi serta sekolah sendiri sebanyak 700 gerai, dari total 900-an gerai yang ikut serta di gelaran acara ini.
Adapun pihak SMKN 1 Indralaya Selatan (Intan) melalui kepala sekolahnya Drs. Jhon Heri, MPd yang menjadi peserta saat dibincangi BERITAANDA menjelaskan, keikutsertaan mereka tak lain bentuk kecintaannya terhadap kuliner ini. Apalagi sekolah mereka berlokasi di kawasan Desa Meranjat I, yang diketahui mempunyai pindang khas Meranjat.
“Dari sekolah 10 gerai pindang, kami ikut sertakan. Tak hanya itu di ekspo yang ada disini, kami juga menempatkan stand yang menampilkan keunggungalan yang ada di SMK ini, yakni berupa 5 program keahlian, kesemuanya terkait rekayasa tekhnologi,” jelasnya.
Ditambahkannya lagi, kegiatan yang digelar sangatlah positif, dan memacu semangat siswanya untuk semakin berprestasi. Kemudian sebagai bentuk pelestarian dan pengenalan ke siswa-siswi akan pentingnya menjaga eksistensi dari kuliner warisan leluhur.
“Apalagi lewat stand yang ada di kegiatan ini, kami juga bisa menginformasikan tentang sekolah kami ke pengunjung. Insya Allah, pindang Meranjat khususnya, serta SMKN 1 Intan ini juga akan makin dikenal ke seantero baik daerah, nasional, bahkan mancanegara,” pungkasnya. (Adie)