Ingin Anak Cerdas dan Percaya Diri? Terapkan 7 Pola Asuh Ini

36

OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDA – Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi individu yang cerdas, percaya diri, dan siap menghadapi dunia. Mengasuh anak bukan hanya soal mengikuti aturan yang kaku, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka.

Koordinator Lapangan KB Kecamatan SP Padang, Ana Triana Am.Keb menjelaskan, bahwa pola asuh memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian anak.

“Tingkah laku dan kebiasaan anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Anak adalah peniru yang ulung, bahkan hingga mereka dewasa nanti,” ujar Ana, Senin (3/3/2025).

Berikut adalah tujuh pola asuh yang dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan berpikir kritis:

1. Mendorong Rasa Ingin Tahu

Anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi cenderung lebih cerdas. Rasa ingin tahu berperan penting dalam perkembangan intelektual mereka. Saat anak bertanya, mengeksplorasi ide, dan menguji asumsi, mereka sedang melatih keterampilan berpikir kritis.

“Orang tua yang bijak tidak hanya menjawab pertanyaan anak, tetapi juga mendorong mereka untuk terus mencari tahu. Alih-alih merasa bosan dengan pertanyaan ‘kenapa?’, jadikan itu sebagai kesempatan belajar,” ungkap Ana.

2. Mengizinkan Anak Melakukan Kesalahan

Banyak orang tua ingin melindungi anak dari kesalahan. Namun, terlalu sering turun tangan justru bisa menghambat proses belajar mereka.

“Anak-anak yang diberikan kesempatan untuk belajar dari kesalahan cenderung lebih mandiri dan tangguh. Dengan mengalami kegagalan dan menemukan cara mengatasinya, mereka akan lebih percaya diri menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan,” tutur Ana.

3. Memuji Usaha, Bukan Hanya Hasil Akhir

Anak yang menganggap kecerdasan sebagai sesuatu yang tetap sejak lahir cenderung takut menghadapi tantangan. Sebaliknya, jika mereka percaya bahwa usaha bisa meningkatkan kemampuan, mereka akan lebih gigih dalam belajar.

“Anak-anak yang dipuji karena usaha mereka lebih termotivasi dibandingkan dengan mereka yang hanya dipuji karena kecerdasannya. Daripada hanya mengatakan ‘Kamu pintar!’, lebih baik katakan ‘Keren, kamu benar-benar berusaha keras!’ agar mereka lebih percaya diri mencoba hal baru,” kata Ana.

4. Memberikan Anak Tanggung Jawab

Anak-anak yang diberi tanggung jawab sejak dini cenderung lebih percaya diri dan mandiri. Tugas-tugas sederhana seperti merapikan tempat tidur, membantu menyiapkan makanan, atau merawat hewan peliharaan mengajarkan mereka arti kontribusi dan kerja sama.

“Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terbiasa mengerjakan tugas rumah lebih bertanggung jawab dan memiliki manajemen waktu yang baik. Mereka juga belajar pentingnya menepati janji,” tambah Ana.

5. Menghargai Emosi Anak

Ketika anak merasa sedih atau marah, sering kali orang tua cenderung mengatakan, ‘sudah, tidak usah sedih’. Padahal, mengabaikan emosi anak bisa membuat mereka kesulitan memahami perasaan mereka sendiri.

“Orang tua yang suportif membantu anak memahami bahwa semua emosi itu wajar. Mengakui perasaan mereka dengan kalimat seperti ‘Ibu tahu kamu sedang kesal’ dapat membantu mereka mengelola emosi dengan lebih sehat,” jelas Ana.

6. Mendorong Anak Berpikir Sendiri

Anak yang percaya diri tidak hanya sekadar mengikuti aturan, tetapi juga mampu berpikir kritis dan mengambil keputusan sendiri. Ini bisa dilatih dengan membiarkan mereka memecahkan masalah sendiri, bukan selalu memberikan jawaban.

“Coba ajukan pertanyaan seperti ‘menurutmu, bagaimana cara menyelesaikan masalah ini?’ atau ‘apa pendapatmu tentang hal ini?’ Ini akan membantu mereka belajar berpikir mandiri dan percaya pada kemampuan mereka sendiri,” ujar Ana.

7. Menunjukkan Cinta Tanpa Syarat

Anak yang tahu bahwa mereka dicintai tanpa syarat akan tumbuh dengan rasa aman dan percaya diri. Jika mereka merasa kasih sayang orang tua hanya hadir saat mereka berprestasi, mereka bisa menganggap nilai diri mereka bergantung pada pencapaian semata.

“Menunjukkan kasih sayang seperti mengucapkan ‘aku sayang kamu’ tanpa alasan tertentu, memberikan pelukan, dan selalu hadir saat mereka membutuhkan akan membuat anak merasa berharga dan diterima,” jelas Ana.

Ia pun menegaskan bahwa karakter anak bukan hanya dibentuk oleh lingkungan luar, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua sejak dini.

“Dengan menerapkan pola asuh yang tepat, kita bisa membantu anak membangun kepercayaan diri dan kesiapan menghadapi tantangan hidup di masa depan,” pungkasnya. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda