PALEMBANG, BERITAANDA – Siapa sangka Herman kecil yang dulu besar di Pasar 16 Kota Palembang Sumsel, kini sukses menjadi pengusaha bahkan mendapat apresiasi dari Presiden SBY di masa kepimimpinannya.
Hermansyah kecil kala itu sudah mulai belajar menghasilkan uang sendiri sejak duduk di bangku sekolah dasar kelas tiga. Sehabis sekolah, secara diam-diam dia pamit bermain namun nyatanya dia justru pergi ke Pasar 16 menjajakan koran hingga kantong plastik pada pengunjung pasar.
Berulang kali ketahuan dan diberi peringatan agar tidak lagi berjualan dan fokus sekolah, tidak membuat Herman kapok. Dia tetap nekad berjualan hingga SMA bahkan kuliah. Sebagain keluarga yang menentang dia berdagang sejak kecil, mengaku malu mendapati anggota keluarganya hidup di jalanan berdagang sesuatu yang dianggap tidak mengahasilkan.
“Saya ingin mengajarkan pada generasi muda dan siapa pun kalau ingin sukses itu harus berusaha, berdoa dan jangan malu asal usahanya halal,” ujar ayah empat anak itu.
Tak lupa Herman berpesan agar setiap apapun yang dilakukan haruslah disertai kejujuran. Tekuni dengan sungguh-sungguh disertai kejujuran, Insya Allah dimudahkan Allah jalan rezekinya.
Dibesarkan di keluarga biasa saja, yakni ibu penjahit dan ayah pemuka agama, membuat suami Nyimas Tuty Alawiyah itu terbiasa hidup keras sejak kecil.
Dia mengaku tidak malu saat sekolah sekaligus berdagang. Disanalah dia justru dikenal dan menonjol dari anak lainnya. Dia mengaku bangga saat teman-teman sebayanya hanya bisa menadah meminta uang jajan atau membeli mainan, ia justru sudah bisa menghasilkan uang sendiri dan membeli apa yang diinginkannya.
Misalnya saja saat teman-teman sebayanya masih menggunakan sepeda, dia sudah bisa membeli sepeda motor dan juga sudah bisa membeli mobil saat teman-temannya masih menggunakan sepeda motor.
“Hidup di pasar itu awalnya memang dicemooh, dianggap anak putus sekolah, karena berjualan kantong plastik dan koran. Tapi saya buktikan, kalau saya bisa sukses karena pendidikan dan usaha harus seimbang. Pendidikan membuat kita pintar, tapi ilmu lapangan juga tidak didapat di bangku sekolah atau kuliah jadi sama bermanfaatnya,” ujar Ketua HIPMI Palembang itu.
Berkat kegigihannya itu, pria asli Palembang ini pernah meraih penghargaan wirausaha muda mandiri dengan usahanya es kepepet.
Es yang fenomenal tahun 2014 lalu yang didirikan dengan modal dan tempat serba kepepet alias susah. Kini usaha yang digelutinya beragam mulai dari kuliner, songket, kesehatan, hingga situs jual beli. (Febri)