


MUARA ENIM, BERITAANDA – Gubernur Sumsel Ir H Herman Deru MM mengapresiasi pelaksanaan festival melemang, ngopi bareng, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXXVI dan Pergelaran Seni Islami tingkat Kabupaten Muara Enim tahun 2019, yang dirangkai dalam Festival Colorful Muara Enim 2019, Ahad (24/3/2019).
“Ini luar biasa. Kabupaten Muara Enim begitu aktif mengkreasikan dirinya agar dikenal semua orang. Selain berdampak pada perekonomian, ini juga membuat masyarakat Muara Enim bahagia,” ujar Herman Deru.
Lanjut mantan Bupati OKUT dua periode ini, walaupun Bupati dan Wabup Kabupaten Muara Enim belum genap setahun menjabat, namun sudah banyak gebrakan yang dilakukannya.
Pada tahun 2019 ini, sudah beberapa acara kreatif yang sudah digelar Kabupaten Muara Enim, dan sangat disambut antusias oleh masyarakat, serta tidak terpaku mengandalkan keindahan dan potensi alam dalam mendongkrak pariwisata.
“Selama ini pemikiran kita hanya berkutat pariwisata itu hanya suguhan alam. Padahal kreativitas manusia juga bisa seperti festival durian, festival melemang, MTQ, termasuk museum batubara yang akan dibangun PTBA,” ujarnya.
Dikatakan Herman Deru. sebelum diadakan festival melemang, penganan ini hanya dianggap makanan biasa oleh masyarakat maupun orang luar. Namun dengan difestivalkan seperti ini, kreatifitas masyarakat langsung muncul menghasilkan lemang yang beragam rasa dan warna, sehingga membuatnya menjadi menarik dan memiliki nilai jual.
Saat ini, orang berlomba-lomba membuat lemang yang enak, hasilnya kini lemang jadi terkenal. Kedepan, kegiatan lemang dan kearifan lokal bisa dibuat sebaik mungkin, sehingga bisa menarik perhatian masyarakat luar menjadikan Muara Enim sebagai daerah tujuan destinasi wisata di Indonesia.
Dengan pemberitaan terus menerus, ia yakin Muara Enim tak akan kalah dengan Banyuwangi yang sudah lebih dulu terkenal.
Tak hanya membahas soal lemang, pada kesempatan itu ia juga membahas soal kopi sebagai komoditas andalan Sumsel selain karet dan sawit.
Menurutnya, tak lama lagi Kopi asal Sumsel akan terkenal karena awal Maret lalu ia sudah mengoperasikan pelabuhan laut Tanjung Api-Api. Dengan pelabuhan ini, kopi Sumsel yang selama ini diklaim daerah lain akan terkenal dengan namanya sendiri karena keluar dari pelabuhan Sumsel.
Sementara itu Bupati Muara Enim Ir H Ahmad Yani MM mengatakan, festival ini tidak hanya untuk menarik kunjungan wisatawan saja, melainkan juga untuk menurunkan angka kemiskinan di Sumsel hingga satu digit dengan mendorong pergerakan ekonomi lokal dan daya saing.
Ia berharap akan ada dampak positif dalam upaya meningkatkan pariwisata dan perekonomian dalam menumbuhkembangkan potensi lainnya di Muara Enim.
Seperti komoditas kopi yang saat ini masih terkendala keberlangsungan produksinya. Dan pihaknya berharap kedepan, bukan saja sukses dalam menyelenggarakan pemerintahan, tetapi sukses juga dalam mensejahterakan masyarakatnya.
“Dalam pelaksanaan festival ini, kami mendapat dukungan dari perusahaan yang beroperasi di Muara Enim, salah satunya PTBA dan Bank Sumsel Babel (BSB).Saya berharap ini akan diikuti BUMN dan perusahaan lainnya, sehingga kegiatan ini bisa digelar dengan kapasitas yang lebih besar,” tegasnya. (Angga)