Ekspor Sumsel Suplus US$ 2,6 Juta Dibanding Impor Sepanjang 2020

30

PALEMBANG, BERITAANDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat sepanjang 2020 nilai ekspor surplus sebesar US$ 2.665,54 juta, karena total nilai ekspor dan impor Provinsi Sumatera Selatan masing-masing sebesar US$ 3.604,24 juta dan US$ 938,70 juta.

“Nilai ekspor lebih besar dibanding impor sehingga menunjukkan tren positif,” ujar Kepala BPS Sumsel Endang Triwahyuningsih saat menyampaikan rilis bulanan BPS, Jumat (15/1).

Nilai ekspor non migas Sumatera Selatan pada periode Januari – Desember 2020 didominasi oleh komoditas karet sebesar US$ 1.194,01 juta, diikuti oleh bubur kayu atau pulp sebesar US$ 1.082,94 juta, dan batubara sebesar US$ 580,07 juta.

Sementara itu negara tujuan ekspor masih didominasi Tiongkok naik sebesar US$ 30,56 juta, India naik sebesar US$ 15,94 juta, Amerika Serikat naik sebesar US$ 11,89 juta, Vietnam naik sebesar US$ 6,32 juta, Jepang naik sebesar US$ 2,93 juta, Jerman naik sebesar US$ 1,41 juta, Kamboja naik sebesar US$ 1,28 juta dan Korea Selatan naik sebesar US$ 59,77 ribu.

Sementara itu, dua negara tujuan utama lainnya yaitu Malaysia dan Latvia mengalami penurunan nilai ekspor.

Tiongkok, Malaysia dan Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor Sumatera Selatan pada periode Januari – Desember 2020, masing-masing mencapai US$ 1.311,80 juta, US$ 326,68 juta dan US$ 285,04 juta, dengan peranan ketiganya mencapai 53,37 persen dari total ekspor periode Januari – Desember 2020.

Negara asal impor terbesar periode Januari – Desember 2020 yaitu Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$ 678,05 juta, diikuti Malaysia dengan nilai impor US$ 40,71 juta dan Vietnam dengan nilai impor mencapai US$ 24,44 juta.

“Impor non migas selama Januari – Desember 2020 didominasi oleh mesin pesawat 49,17 persen diikuti peralatan listrik sebesar 18,20 persen dan pupuk sebesar 10,24 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang utama mencapai 92,10 persen dari total impor nonmigas,” tutup Endang. (Febri)

Bagaimana Menurut Anda