KERINCI, BERITAANDA – Seperti yang diberitakan sebelumnya oleh media ini dengan judul ‘MTSN 1 Kerinci Diduga Lakukan Pungli, Wali Murid Diminta Bayar Rp 690 Ribu Untuk Acara Perpisahan’ dan ‘Dugaan Pungli Puluhan Juta di MTSN 1 Kerinci, Ini Kata Kasi Madrasah Kemenag’, membuat Kepala Sekolah MTSN 1 Kerinci secepatnya mengundang orang tua siswa kelas IX untuk menggelar rapat.
Setelah mengikuti rapat hari ini, Kamis (16/5/2024), beberapa orang tua siswa mengatakan, saat rapat berlangsung sebagian wali murid langsung protes terhadap kepala sekolah karena besarnya nominal uang perpisahan yang ditetapkan pihak sekolah sebelumnya.
“Seharusnya mereka jangan samakan ekonomi wali murid. Kalaupun perpisahan harus dilaksanakan bisa yang sederhana saja, tidak semestinya yang mahal-mahal, ekonomi orang beda-beda,” kata salah satu orang tua siswa dengan raut wajah kesal.
“Kok bisa ya, setelah mereka meminta uang kepada kami, baru hari ini diundang untuk rapat, kan aneh sekolah ini,” tambah dia.
Dalam hasil rapat itu, lanjutnya, kepala sekolah didampingi para guru langsung mengambil inisiatif untuk mengurangi jumlah uang perpisahan yang telah ditentukan oleh mereka sebelumnya.
“Ya, karena banyak yang protes, uang perpisahan anak kami dikurangi dari Rp 690 ribu menjadi Rp 550 ribu/siswa,” ucapnya.
Selain uang perpisahan, ternyata MTSN 1 Kerinci juga membebankan kepada orang tua siswa kelas IX untuk biaya renovasi mushola sebesar Rp 100 ribu/siswa.
“Sebelum ngasih uang perpisahan, kami juga diharuskan bayar iuran untuk pembangunan mushola sebesar Rp 200 ribu. Katanya uang sedekah. Tapi jumlahnya tidak lagi Rp 200 ribu, sudah dikurangi menjadi Rp 100 ribu/siswa, mungkin gara-gara diberitakan oleh media ini,” sebutnya sambil tersenyum. (Tomi)