BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Yanuar Irawan, memastikan uang jaminan sebagai tuan rumah PON 2032 sebesar Rp 7 miliar bisa dianggarkan.
Diketahui, Lampung dan Banten sudah sepakat untuk mengajukan diri jadi tuan rumah PON ke-23, dan kedua daerah akan menyiapkan dana untuk uang jaminan.
Yanuar mengatakan, uang jaminan itu akan dianggarkan di tahun 2025 dan disetorkan ke KONI pusat di tahun 2026 saat proses pemilihan tuan rumah PON.
“Ya, saya kira kalau sudah disepakati jadi tuan rumah tidak ada alasan untuk tidak siapin anggaran. Cuma Rp 7 miliar masa kita tidak siapkan,” kata Yanuar di Kantor Peradi Bandar Lampung, Sabtu (10/8/2024).
Yanuar juga meluruskan uang jaminan itu bukan masing-masing provinsi menyetorkan Rp 7 miliar. Tetapi dibagi dua yaitu Rp 3,5 miliar dari tiap provinsi.
“Jadi itu dari kedua provinsi yang jadi satu pelaksana. Dana Rp 7 miliar itu masing-masing Lampung dan Banten Rp 3,5 miliar,” jelasnya.
Terkait syarat tuan rumah bersama PON yang mewajibkan dua provinsi jaraknya harus berdekatan, menurut Yanuar, hal itu tidak jadi masalah. Karena Lampung dan Banten masih berdekatan meski terpisah Selat Sunda sejauh 27 Km.
“Justru yang paling relevan jadi tuan rumah bersama itu antara Banten dengan Lampung, karena peserta dari manapun aksesnya lebih terbuka. Memang secara daratan kita menyatu dengan Bengkulu, tapi soal akses justru Lampung lebih terbuka dengan Banten,” ungkapnya.
Bahkan, Yanuar menyebut jika terealisasi PON Lampung Banten, jumlah kontingen yang bisa hadir bisa lebih dari 20 ribu orang.
“Kalau kemarin di Papua mencapai 10 ribu orang, Insya Allah di Lampung Banten bisa lebih 20 ribu orang karena aksesnya lebih terbuka,” tutupnya. (Katharina)