Dipukul dan Diteriaki Maling, Warga Payaraman Lapor Polisi

310
Nur Kholis, warga Payaraman datangi SPKT Polres Ogan Ilir, melaporkan dirinya dianiaya oknum kades.

OGAN ILIR, BERITAANDA – Nur Kholis (18) yang merupakan warga Payaraman, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ogan Ilir (OI) pada Senin (16/6/2025) kemarin.

Kedatangan Kholis ini bermaksud melaporkan tindak kekerasan yang dialaminya berupa penamparan di pipi serta pemukulan disekujur tubuhnya oleh DN serta oknum kades.

Adapun kronologis kejadian, bermula ketika korban dan terlapor DN sama-sama berkendara. Saat itu, Kholis mengendarai sepeda motor, sedangkan terlapor mengendarai mobil. Mereka berpapasan di area simpang Tanjung Laut.

Entah karena tersinggung lantaran hampir tabrakan, DN spontan mengeluarkan kata kasar serta memutar balik kendaraannya, berujung pengejaran hingga sampai ke Desa Meranjat Ilir, Sabtu (14/6/2025) malam.

Selanjutnya, karena takut dikejar, korban saat sampai ke Desa Meranjat lalu menghindar masuk ke lorong dalam desa itu. Namun ketika keluar di ujung jalan, sudah ada beberapa orang (lebih dari tiga orang) menghadang laju motornya. Kemudian tanpa banyak tanya, dirinya mengalami pemukulan.

“Tak lama terlapor datang dan juga langsung memberikan pukulan. Tak puas dengan tangan kosong, pelaku lalu mengambil sebatang kayu. Spontan saya pun makin panik dan mencoba lari tapi dikejar, bahkan mereka meneriaki saya ‘maling’,” ujarnya saat diwawancarai awak media.

Karena banyak orang, dia lalu digiring warga, kemudian diamankan ke rumah Kepala Desa Meranjat Ilir. Namun bukan rasa aman yang didapat, di kediaman kades setempat dirinya diinterogasi dan bahkan ia juga kembali menerima pukulan di pipinya berupa tamparan.

“Di rumah kades pun saya masih diberikan pertanyaan oleh beberapa orang, bahkan saya masih ingat ketika ada seseorang yang memberikan pertanyaan kepada saya, ‘kamu maling ya?’, dan saya jawab, ‘bukan, pak’. Tapi tetap saja saya diberikan tamparan di pipi dengan keras. Lalu sekilas saya mendengar dari percakapan orang yang ada disitu bahwa yang menampar saya adalah oknum Kepala Desa Meranjat I,” jelasnya lagi.

Karena hal itu, merasa tak senang serta tersakiti, dirinya mendatangi SPKT serta Reskrim Polres Ogan Ilir untuk melaporkan DN dan juga oknum Kepala Desa Meranjat I karena ikut serta dalam penganiayaan tersebut.

Sementara, untuk detail laporan yang disampaikan Nur Kholis, media ini belum bisa mengkonfirmasi Sat Reskrim Polres Ogan Ilir, dan dalam waktu dekat konfirmasi tersebut akan dilakukan. (Tim)

Bagaimana Menurut Anda