TAPSEL-SUMUT, BERITAANDA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumut mengerahkan sejumlah petugas ditambah satu unit alat berat ke Desa Aek Natas Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapsel, Jumat (18/1/2019).
Pengerahan petugas dan alat berat oleh Dinas PUPR ini bertujuan untuk mengangkat reruntuhan jembatan yang ambruk ke dalam Sungai Batang Salai, disamping fokus tugas utamanya mengevakuasi satu unit mobil colt diesel berplat BA 8515 PU yang turut tercebur ke dalam sungai.
“Butuh waktu selama empat jam lebih, untuk kita bisa berhasil menyelesaikan proses pengerjaan evakuasi mobil sekaligus mengangkat sisa material reruntuhan jembatan,” ungkap koordinator lapangan Mara Ganti Harahap, didampingi Kepala Peralatan M Rahim Nasution ST.
Mara Ganti menjelaskan, waktu pengerjaan terpaksa sedikit molor, sebab alat berat berupa satu unit ekskavator baru bisa tiba di lokasi pada pukul 14.00 Wib. Seluruh proses evakuasi baru bisa tuntas dikerjakan menjelang adzan Maghrib, tepatnya pukul 18.15 Wib.
Kendati demikian, kata Mara Ganti, dengan peralatan seadanya sembari menunggu alat berat tiba, sejak pagi pihaknya bersama personel Koramil 19/ Siais Kodim 0212/TS, Bhabinkamtibmas, dan dibantu masyarakat setempat memulai pembersihan material jembatan.
Kepala Desa Aek Natas Amran Marbun menyatakan ucapan terimakasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi dimaksud. Selain itu ia berharap, agar kiranya jembatan darurat alternatif (bailey) yang saat ini dalam tahap proses pengerjaan secepatnya selesai dibangun.
“Kita semua sangat berharap, mudah-mudahan jembatan pengganti (baru) yang akan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tapsel secepatnya bisa rampung dan selesai. Agar nantinya, masyarakat maupun anak-anak sekolah dapat beraktifitas seperti sediakala,” imbuh Amran Marbun.
Seperti diketahui, Rabu (16/1/2019) pukul 22.30 Wib, jembatan penghubung Desa Aek Natas dengan Desa Dolok Godang Tapsel, ambruk ke Sungai Batang Salai. Kuat dugaan, konstruksi jembatan yang sudah termakan usia (keropos) tak lagi kuat menopang bobot satu unit mobil truk, yang ketika itu melintas di atasnya.
Alhasil, selain galangan besi dan papan titian jembatan patah, ambruknya jembatan praktis ikut menyeret mobil tercebur ke dalam sungai. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, satu-satunya jalur lalu lintas darat dua desa yang dihuni ratusan kepala keluarga dengan 2000 jiwa ini terganggu, bahkan nyaris lumpuh total. (Anwar)