DENPASAR, BERITAANDA – Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto mendampingi Menko Marves dan Panglima TNI meninjau langsung latihan penanggulangan terorisme Satgultor TNI semester II tahun 2022 di University Unity In Diversity (UID) kawasan Bali Turtle Island Development (BTID) Serangan. Nusa Dua Denpasar, Kamis (10/11/2022).
Sebelumnya, latihan Satgultor TNI ini sudah berlangsung dari tanggal 8 sampai dengan 9 November 2022 dalam bentuk gladi posko yang berlangsung di kawasan Bali Turtle Island Development (BTID) Serangan Nusa Dua Denpasar.
Latihan penanggulangan terorisme Satgultor TNI semester II tahun 2022 ini melibatkan beberapa satuan elite TNI yang tergabung dalam Satuan Gultor TNI dari Satuan 81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Satbravo Kopasgat TNI AU. dipimpin langsung oleh Komandan Komando Operasi Khusus (Dankoopssus) TNI, Mayjen TNI Joko Purwo Putranto.
Latgultor Satgultor TNI ini diawali dengan terjun free fall, infiltrasi laut mendarat di titik pendaratan, Jam “J-5“ tim aksi khusus laut melaksanakan sabotase sasaran gardu listrik, dilanjutkan serbuan ke ground floor zona b, tim aksi khusus udara melaksanakan sabotase sasaran pos musuh, kemudian dilanjutkan serbuan ke basment zona a.
Jam “J” tim aksi khusus darat melaksanakan serbuan ke sasaran melalui pintu utama, naik tangga menuju lantai 3, jam “J+5” tim fastrofe melaksanakan infiltrasi dengan menggunakan hely bell untuk melemahkan musuh dan pengamanan sasaran, jam “J+12” dantim aksi khusus udara melaporkan kepada Dansatgas terdapat kepulan asap dengan bau dan warna mencurigakan di basment zona a dan dicurigai sebagai bahaya Chamical Radio Biologi Nuclear (CRBN).
Jam “J+13” Dansatgas Gultor TNI memerintahkan unit CBRN untuk melaksanakan penanganan bahaya CBRN di basment zona a, jam “J+15” tim CBRN melaksanakan deteksi dan penanganan bahaya CBRN pada area terdampak gas, jam “J+25” unit CBRN melaporkan kepada Dansatgas bahwa bahaya (CBRN) telah berhasil diatasi, atea dinyatakan clear.
Dansatgas Gultor TNI melaporkan kepada Dankoopsus TNI selaku Dansatgas Passus bahwa operas telah berhasil dilaksanakan.
Selanjutnya tim aksi khusus laut melaksanakan eksfiltrasi menggunakan sea rider dan PWC dan tim aksi khusus darat dan udara melaksanakan evakuasi sandera dan melaksanakan eksfiltrasi dengan menggunakan ransus darat.
Dalam kesempatan tersebut Dankormar mengatakan mereka mengikuti latihan di darat, laut, maupun udara menggunakan peralatan yang mendukung operasi. Latihan ini adalah latihan rutin yang digelar setiap tahun. Khusus untuk tahun ini, latihan yang digelar di Pulau Serangan merupakan latihan pada semester II.
“Latihan ini digelar dikaitkan dengan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20),” tegasnya. (Katharina)