



SITUBONDO, BERITAANDA – Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah menghadiri pembukaan Latihan Gabungan Bersama Super Garuda Shield (SGS) tahun 2023 yang dibuka Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono SE MM didampingi oleh Ltgen Xavier Brunson, Commanding General 1 Corps US Army, bertempat di Lapangan Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Puslatpurmar) 5 Baluran Situbondo Jawa Timur, Kamis (31/8/2023).
Upacara pembukaan Latgabma diawali dengan laporan perwira upacara kepada Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono SE MM bersama dengan Ltgen Xavier Brunson, Commanding General 1 Corps US Army selaku inspektur upacara.
Selanjutnya, pemeriksaan pasukan dari berbagai negara peserta, dan penyematan tanda peserta latihan kepada dua orang prajurit perwakilan Negara Indonesia dan Amerika Serikat.
Latgabma Super Garuda Shield ini dilaksanakan dari tanggal 31 Agustus – 14 September 2023 dibeberapa titik di wilayah Puslatpurmar 5 Baluran Situbondo, Lapangan Grati Banyuwangi, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Lanud Juanda, Dodiklatpur Kodam V/Brawijaya, dan Desa Sumberejo (Situbondo).
Latgabma Super Garuda Shield (SGS) 2023 kali ini mengusung tema ‘Komando Gabungan Bersama (Kogabma)’ guna melaksanakan operasi gabungan bersama di wilayah Surabaya, Asembagus, Grati dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi dalam rangka menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
Tujuan dari Latgabma Super Garuda Shield diantaranya meningkatkan kerja sama bilateral antar militer dan hubungan militer yang positif, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan fungsi gabungan, prosedur staf memanfaatkan kemampuan kodal dari fungsi gabungan yaitu Mabes Angkatan Darat, Laut, Udara dan Kopassus TNI, serta meningkatkan interoperability TNI dan US Indopacom dalam hal kapasitas untuk merencanakan operasi gabungan bersama, dan juga untuk mengembangkan operasi multilateral pada level taktis dan memperkuat hubungan antara TNI dan US Indopacom.
Latihan gabungan bersama Super Garuda Shield melibatkan 2.810 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 2.165 tentara asing dari negara sahabat yang ada di kawasan Indo-Pasifik, di antaranya Indonesia, Amerika Serikat (US), Australia, Jepang, Singapura, Inggris, dan negara pengamat dari Inggris, Singapura, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Papua Nugini, Brunei Darussalam, Perancis, Jerman, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste. (Katharina)