



KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Kabut asap yang timbul akibat terus terjadinya kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunla) lambat laun mencemari udara, dan dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat hingga bisa terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dapat merenggut nyawa.
Karena di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) karhutbunla juga terus saja terjadi, hal ini pun menjadi kekhawatiran, bukan hanya bagi masyarakat sendiri maupun pemerintah daerah, tetapi berbagai pihak. Seperti Bank Sumsel Babel yang juga berupayamelakukan langkah antisipasi dini.
Mengingat, anak – anak lebih rentan dapat terjangkit ISPA dibanding orang dewasa, apabila terlalu lama dan terus menghirup udara yang tercemar kabut asap dampak karhutbunla. Melalui program peduli, Bank Sumsel Babel Cabang Kayuagung dan Dinas Kesehatan (Dinkes) OKI sambangi TK Pertiwi, Jumat (20/9/2019) pagi.
Di taman kanak – kanak berada di bilangan Jalan Muchtar Saleh Kayuagung tersebut, rombongan dipimpin oleh Kepala Dinkes OKI HM. Lubis, SKm MKes dan pimpinan Bank Sumsel Babel, Tabroni, diwakili Penyelia Umum Akuntansi, Rianto Nugraha, berikan edukasi serta masker kepada anak-anak.
Edukasi berupa nasehat agar anak-anak dapat berperilaku hidup sehat dan jangan terlalu sering bermain di luar rumah. Jika pun terpaksa harus senantiasa mengenakan masker sebagai pelindung agar tidak terhirup karbon monoksida terkandung dalam kabut asap yang mencemari udara.
Kepala Dinas Kesehatan OKI HM Lubis, SKm MKes menjelaskan, kegiatan ini kita bekerjasama dengan Bank Sumsel Babel dalam rangka pencegahan ISPA akibat kabut asap yang sedang melanda Sumatera Selatan, terutama Kabupaten OKI. Dan banyak upaya yang telah kita lakukan.
“Mengedukasi masyarakat umumnya dan sekolah-sekolah, karena anak sekolah yang rentan terhadap ISPA. Secara angka, ISPA ini memang terjadi kenaikan, tetapi belum terlalu signifikan. Dari data tahun 2019 ini, bulan Juli ada 2.450. Lalu bulan Agustus sudah meningkat sekitar 300 kasus,” ungkap Lubis.
Hal ini kalau kita presentasi sangat kecil sekali, masih kata Lubis, namun pemerintah terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk mencegah jangan sampai kabut asap menjadi bencana di OKI serta pengaruhi kesehatan, sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasanya.
“Yang rentan terkena ISPA balita dan lansia, tetapi kebanyakan balita, bahkan hingga sampai meninggal dunia. Untuk polusi udara di Kabupaten OKI masih posisi sedang dan tidak membahayakan, tetapi kita tetap harus waspada,” ungkap Lubis.
Oleh sebab itu, semua elemen dikerahkan cegah karhutbunla yang timbulkan kabut asap hingga dapat menggangu kesehatan masyarakat. Kata Lubis lagi, pembagian ini bukan semata-mata semua harus pakai masker, tetapi sebagai upaya kita bagi yang rentan. Dan kalau memang tidak terlalu penting, sebaiknya jangan keluar rumah.
Sementara itu, pimpinan Bank Sumsel Babel, Tabroni, diwakili Penyelia Umum Akuntansi, Rianto Nugraha mengatakan, ini yang pertama kali dan ada 1.000 ribu masker yang sudah kita bagikan. Insya Allah kegiatan serupa akan terus berlanjut melalui program Bank Sumsel Babel Peduli.
“Pembagian masker dari Bank Sumsel Babel Peduli ini sasarannya anak – anak sekolah dan masyarakat sekitar. Dan tidak di TK Pertiwi ini saja, Insya Allah juga ke sekolah – sekolah lainnya,” pungkas dia singkat. (Iwan)