



MUSI BANYUASIN, BERITAANDA – Bupati Musi Banyuasin (Muba) HM. Toha menghadiri pelantikan pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Sumatera Selatan (Sumsel) periode 2024-2029.
Acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Excelton Palembang pada Kamis (20/3/2025) ini. menandai komitmen untuk memperkuat industri sawit berkelanjutan di daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Toha mengapresiasi peran GAPKI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan GAPKI dalam menciptakan kebijakan yang mendukung investasi, penciptaan lapangan kerja, serta kelestarian lingkungan.
“Kami berharap GAPKI terus menjadi mitra strategis dalam memajukan industri sawit yang ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Acara ini mengusung tema Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi melalui Sawit Berkelanjutan dan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru.
Dalam sambutannya, Gubernur Deru menyoroti kontribusi signifikan GAPKI terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel yang mencapai 5,04% dan menjadi salah satu yang tertinggi di tingkat nasional. Ia menekankan pentingnya sektor sawit dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kemitraan dengan UMKM serta petani plasma.
Ketua Umum GAPKI Edi Martono menyatakan, bahwa industri sawit nasional terbukti tangguh menghadapi berbagai tantangan global. Ia menegaskan komitmen GAPKI dalam menjaga stabilitas industri serta menangani isu-isu strategis, termasuk lingkungan dan kebakaran hutan.
Ketua GAPKI Sumsel 2024-2029, Alex Sugiarto menegaskan, fokus kepengurusannya pada peningkatan kesejahteraan tenaga kerja serta penguatan kemitraan dengan petani plasma.
“Kami berkomitmen untuk memenuhi standar upah minimum dan mendorong investasi dalam kebun plasma. Selain itu, kami juga berkontribusi dalam ketahanan pangan dengan mendukung penanaman jagung dan padi di lahan potensial,” ungkapnya.
Alex juga menekankan pentingnya pencegahan kebakaran hutan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat.
“Kami ingin menciptakan ekosistem industri sawit yang inklusif dan berkelanjutan demi kesejahteraan Sumatera Selatan,” tutupnya. (Sansida)