SINTANG-KALBAR, BERITAANDA – Bupati Sintang Jarot Winarno melakukan launching program Sintang Menyapa di ruang kerja bupati, Senin (4/3/2019).
Kepala LPP RRI Sintang Leo Syaefuddin menyampaikan, dulu nama program ini adalah Halo Bupati.
“Tahun ini sesuai permintaan Bapak Bupati Sintang, nama programnya kita ubah menjadi Sintang Menyapa. Dengan program ini, berbagai informasi dari pemerintah bisa disampaikan kepada masyarakat, sebaliknya masyarakat juga bisa menyampaikan informasi dan masukan kepada Pemkab Sintang,” jelas dia.
“Setiap hari Kamis, masyarakat bisa bertanya kepada narasumber. Kita akan angkat topik sesuai OPD. Masyarakat bisa berinteraksi melalui line telepon RRI Sintang. Media yang dipercaya dan akurat adalah salah satunya RRI Sintang,” terang Leo Syaefuddin lagi.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Sintang Kurniawan menjelaskan, bahwa program Sintang Menyapa akan berlangsung sebanyak 31 kali.
“Hari ini Bupati Sintang sebagai narasumber. Berikutnya Wakil Bupati Sintang, Ibu Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang serta seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sintang. Berdasarkan jadwal yang sudah kami susun, Sintang Menyapa akan berlangsung hingga 3 November 2019 nanti,” tegas dia.
Lokasi siaran langsung dialog interaktif Sintang Menyapa, kata dia, kami serahkan pada kesepakatan RRI Sintang dengan OPD yang menjadi narasumber.
“Bisa di RRI Sintang atau OPD tersebut atau di lokasi lain. Ini merupakan cara Pemkab Sintang berkomunikasi dengan masyarakat. Konsekuensinya, pemda siap menerima masukan dan saran dari masyarakat. Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sintang silahkan monitor RRI Sintang setiap Kamis jam 09.00-10.00,” terang Kurniawan.
Bupati Jarot Winarno menyampaikan bahwa untuk membangun Sintang perlu pelibatan aktif masyarakat melalui Sintang Menyapa, sehingga terjadi komunikasi dua arah antara pemkab dengan masyarakat.
“Ini cara kita menjamin demokrasi dan pembangunan yang baik, maka komunikasi dua arah ini harus dilaksanakan,” jelasnya.
Sintang menyapa menjadi media antara Pemkab Sintang dengan masyarakat untuk saling berkomunikasi, inilah bentuk open government atau Sintang yang terbuka.
“Sebenarnya ada aplikasi LAPOR dan juga saya punya akun instagram yang saya kelola sendiri, dan selama ini sudah banyak laporan, masukan dan saran kepada saya dan langsung saya respon. Saya mengajak pejabat Pemkab Sintang untuk tidak alergi dengan kritik. Mendengar keluhan masyarakat itu harus dan wajar,” terang Bupati Sintang.
Saat program Sintang Menyapa berlangsung, salah satu pendengar RRI Sintang yakni Simbai, warga SKPC SP 5 Semuntai menyampaikan keluhan soal jalan rusak di daerahnya.
Bimo warga Sintang, mengeluhkan genangan air di kawsan Simpang Lima. Budin warga Manis Raya mengeluhkan jatuhnya harga karet dan sawit. Sementara Wawan, warga Sintang mengeluhkan kurangnya penerangan di kawasan Taman Bungur.
Bupati Sintang menjelaskan bahwa UPJJ akan melakukan perbaikan jalan dari Semuntai ke Pangkal Baru namun memang belum dikerjakan karena masih musim hujan.
“Soal genangan air di Simpang Lima itu menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Jalan Nasional. Pemkab Sintang akan bangun drainase di depan Pasar Kenyalang. Soal harga karet dan sawit turun ini memang masalah ekonomi global, saya minta masyarakat terus berkreasi untuk menanam tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Mudah-mudahan kebijakan pemerintah yang akan membeli karet petani untuk campuran aspal bisa mendongkrak harga karet,” jawab bupati dalam acara tersebut.
Turut hadir mendampingi Bupati Sintang dalam acara itu antara lain, Abdul Syufriadi selaku Asisten Pemerintahan Setda Sintang, Kadis Kominfo GA Anderson, dan 9 orang Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang. (Arni/Humas Setda Sintang)