BPS Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi SP2020

686

PALEMBANG, BERITAANDA – Badan Pusat Statistik Indonesia melakukan rapat pimpinan BPS se-Indonesia di Sumetara Sumatera Selatan, Selasa (19/2/2019), bertempat di Balroom 1 Lantai 4 (C1) Hotel Wyndham, Jalan Gubernur H.A. Bastari Desa Sungai Kedukan Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dengan tema ‘Tingkatkan Sinergitas dan Kolaborasi Untuk Mensukseskan SP2020 Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia’.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BPS se-Indonesia serta pejabat eselon 1, 2 dan 3 BPS sekitar kurang lebih 341 orang dari perwakilan 34 provinsi.

Gubernur Sumsel Herman Deru dalam kata sambutannya mengatakan, BPS Sumsel adalah instansi di Indonesia yang baru pertama kali melakukan MOU dengan Gubernur Provinsi Sumsel. Kegiatan ini untuk menyatukan data dalam menunjang keberhasilan pemerintahan guna menentukan kebijakan pemerintah membangun wilayahnya.

“Untuk data yang saya terima dari BPS Sumsel, saya sinkronkan dengan seluruh data yang saya terima dari tempat lain. Saya tegaskan bahwa data yang saya terima dari BPS dan instansi lain sama dan sinkron,” ujarnya.

Deru juga mengatakan, tingkat kebahagian masyarakat Provinsi Sumsel berada di level midel, berada 72%. Terendah ada di Papua berada di 67%, dan yang tertinggi di Maluku Utara. “Maka saya berharap untuk bupati dan walikota se-Sumsel agar mengambil data dari BPS dalam menentukan kebijakan pemerintah dalam membangun daerahnya,” harap Deru.

Sementara itu, Kepala BPS Indonesia Suharyanto menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk silahturahmi dan menjalin komunikasi antar BPS di seluruh wilayah Indonesia, dalam rangka menyamakan persepsi, menyamakan langkah dan menguatkan hati untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pemetaan dan pemutakhiran muatan wilayah kerja statistik (Wilkerstat) SP2020.

“Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi se-Indonesia, maka saya harapkan hasil dari kegiatan ini bisa disalurkan dan diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas BPS di daerah masing-masing, agar data yang dikelurkan oleh BPS bisa digunakan oleh berbagai pihak. Dikarenakan data yang dikeluarkan BPS merupakan data yang tajam dan terpercaya, sebab diambil dari berbagai sumber dengan menggunakan kaidah statistik, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam menyalurkan dan pemberian data statistik,” terangnya.

Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsi menambahkan, Sensus Penduduk (SP) 2020 adalah sensus penduduk ke-7 sejak Indonesia merdeka. Sejak tahun 2018, persiapan SP2020 bidang geospasial sudah dilakukan.

“Kegiatan tahun 2018 akan diverifikasi dan dilengkapi pada tahun 2019 dengan kegiatan pemetaan dan pemutakhiran muatan wilayah kerja statistik (wilkerstat) SP2020,” ungkapnya.

Dilanjutkan Endang, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyiapkan peta wilkerstat untuk keperluan lapangan SP2020, dan membentuk kerangka induk yang akan digunakan dalam kurun waktu 10 tahun kedepan.

“Pembahasan tentang wilkerstat SP2020 dan beberapa survei besar pada tahun 2019 ini perlu dilaksanakan secara menyeluruh oleh semua pimpinan satuan kerja BPS se-Indonesia. Oleh karena it, sangat diperlukan suatu penemuan yang dikemas dalam kegiatan rapat pimpinan BPS provinsi se-Indonesia tahun 2019,” jelasnya. (Febri)

Bagaimana Menurut Anda