MUARA ENIM, BERITAANDA – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, kembali gelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan. Kali ini bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Sekar Gading Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (23/3).
Seperti diketahui bersama, bahwa negara Indonesia mempunyai pilar-pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak hanya satu tetapi 4 pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal IKA, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Konsep ini digagas oleh alm. Taufik Kiemas, sehingga patut diketahui oleh seluruh elemen masyarakat, sekaligus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari di segala aktifitas.
Atas dasar hal itulah, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi kembali melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di daerah pemilihannya.
Bobby menjelaskan, setiap negara pasti mempunyai pondasi/pilar/dasar-dasar negara, begitu juga dengan negara Indonesia. Ia menambahkan, beliau (alm. Taufik Kiemas) menggagas konsep tersebut, mengingat empat pilar adalah mutlak dan tidak bisa dipisahkan dalam menjaga serta membangun keutuhan bangsa.
“Seperti halnya sebuah bangunan, dimana untuk membuat bangunan tersebut menjadi kokoh dan kuat dibutuhkan pilar-pilar atau penyangga. Begitu halnya juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini,” tegas Bobby.
“Untuk itulah, guna mensosialisasikan gagasan alm. Taufik Kiemas (4 pilar kebangsaan), kita dari pihak DPR mengelar acara seperti ini. Gunanya agar para santri bisa selalu menjaga serta mengamalkan 4 pilar kebangsaan tersebut. Dan pesan saya, jangan mudah terprovokasi atau terpecah belah terhadap apa yang terjadi saat ini, seperti adanya berita hoax di media sosial,” jelas dia.
Tambah dia, dalam situasi negara menghadapi masalah Covid 19, kita benar-benar terpuruk. Maka dari itu kekompakan melawan wabah dengan patuh terhadap protokol kesehatan.
“Kedisiplinan dari seluruh santri merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi agar kita bisa selamat dari ancaman virus corona. Langkah penerapan protokol kesehatan di semua aspek harus terus dilakukan, mengingat kondisi saat ini masih dinamis dan ancaman penyebaran Covid-19 masih ada,” tegas dia.
“Hendaklah kita harus saling menjaga kesehatan masing-masing agar tidak menimbulkan klaster-klaster baru dengan mematuhi protokol kesehatan,” pungkas dia. (*)