PALEMBANG, BERITAANDA – Menjelang musim angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), rapat koordinasi lintas sektor digelar untuk membahas kesiapan menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
Rapat ini dipimpin oleh Kepala BPTD Sumsel dan berlangsung di ruang pertemuan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api, Selasa (17/12/2024).
Turut hadir antara lain KSOP Kelas I Palembang, Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Palembang, Basarnas Palembang, BPTD Bangka Belitung, Kasatpel Tanjung Api-Api, Kapolsek Sungsang, Kodam Sungsang, KKP Tanjung Api-Api, ASDP, dan perwakilan operator kapal feri.
Kepala BMKG SMB II Palembang, Siswanto mengungkapkan, bahwa Sumatera Selatan saat ini tengah memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Januari 2025. Fenomena La Niña yang lemah turut memicu peningkatan intensitas hujan.
“Dinamika atmosfer akibat La Niña akan menambah 20% uap air sehingga membentuk awan hujan. Kami juga mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti angin kencang dan gelombang tinggi di jalur penyeberangan Tanjung Api-Api menuju Tanjung Kelian, Bangka Belitung,” jelas Siswanto.
Siswanto menekankan pentingnya memberikan informasi peringatan dini yang inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat, khususnya penumpang dan operator pelayaran.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi seperti hujan deras, banjir, tanah longsor, serta gelombang tinggi.
“BMKG terus menyempurnakan sistem peringatan dini agar lebih inovatif, terintegrasi, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Informasi cuaca dapat diakses melalui media sosial (@infocuacasumsel), situs resmi BMKG (www.bmkg.go.id), dan aplikasi InfoBMKG,” tambahnya.
Dalam rangka memaksimalkan pelayanan selama musim libur Nataru, BMKG Palembang akan mengoperasikan posko terpusat di kantor SMB II Palembang serta posko terpadu di Pelabuhan Boom Baru, Pelabuhan Tanjung Api-Api, dan Bandara SMB II Palembang.
Siswanto mengimbau operator pelayaran, penumpang, nelayan, serta masyarakat pesisir untuk tidak memaksakan perjalanan saat cuaca buruk. BMKG juga menekankan penerapan SOP terkait mekanisme penutupan kegiatan pelabuhan sementara berbasis peringatan dini gelombang tinggi (PDGT) di jalur pelayaran Tanjung Api-Api dan Boom Baru. (Febri)