NASIONAL, BERITAANDA – Bank Indonesia (BI) terus menggalakkan gerakan pembayaran non tunai. Salah satunya dengan mengandeng Pemerintah Kota Palembang (Pemkot) untuk beralih menggunakan setoran non tunai pada pola pembayaran retsibuai parkir.
Hal ini dilakukan untuk menekan kebocoran setoran, dana langsung masuk rekening pemerintah daerah, bisa langsung kembali digunakan untuk kegiatan lainnya karena cepat dan tidak perlu menunggu setor kembali ke bank.
“Penerapan setoran parkir non tunai sudah diterapkan di Jakarta dan sangat efektif mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga 100 persen. Dan pola inilah yang kita adopsi serta akan diterapkan di Sumsel,” ujar Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Sumsel, Yunita Resmi Sari, Selasa (5/3/2019).
Diakui Yunita, penerapan gerakan non tunai ini memang memiliki kendala. Pada pemerintahan butuh infrastuktur pendukung berupa alat dan sistem juga teknologi yang bisa terkoneksi langsung dengan perbankan, sehingga uang parkir yang dibayar konsumen, retribusi harian, mingguan juga retribusi bulanan dapat langsung masuk rekening pemkot.
Sementara itu sosialisasi gerakan non tunai pada masyarakat masih terkendala mindset masyarakat bahwa uang tunai benar-benar uang yang dilihat secara fisik, sehingga terasa uangnya. Berbeda dengan uang yang diberikan suami hasil kerja dalam bentuk e-money, dalam rekening ATM atau bentuk lainnya non tunai.
“Masyarakat masih mengangap uang tunai lebih terlihat bentuk fisiknya, sehingga mindset inilah yang harus diubah,” tambahnya.
“Padahal uang non tunai itu lebih aman penggunaannya, bisa terhindar dari uang palsu, menghemat biaya pemeliharaan yang tunai,” pungkas dia. (Febri)