BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Dr. Drs. Samsudin SH MH M.Pd bertindak sebagai pembina apel pagi dilingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Lampung.
Acara ini berlangsung pada Kamis (9/1/2025), di Gedung Olahraga Green Sport Tenis dan dihadiri oleh seluruh pegawai BPKAD setempat.
Dalam amanatnya, Pj. Gubernur menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pegawai BPKAD atas dedikasi dan profesionalisme mereka sepanjang tahun 2024.
“Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh pegawai BPKAD yang telah membantu mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Salah satu pencapaian besar yang mendapat apresiasi khusus adalah keberhasilan Pemerintah Provinsi Lampung melalui BPKAD meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke-10 kalinya secara berturut-turut.
“Ini adalah prestasi luar biasa. Saya berharap capaian ini dapat terus dipertahankan dan menjadi motivasi untuk meraih lebih banyak inovasi di masa depan,” tambahnya.
Selain itu, Pj. Gubernur menekankan pentingnya penerapan prinsip 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita bekerja bukan hanya untuk mencapai target, tetapi juga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 5S harus menjadi kebiasaan yang melekat dalam keseharian kita,” tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di BPKAD, dengan mendorong pegawai melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar mampu menghadapi tantangan era digitalisasi dan globalisasi.
“SDM yang unggul adalah aset utama. Saya mendorong seluruh pegawai untuk terus belajar, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan yang relevan dengan pekerjaan mereka,” kata Pj. Gubernur.
Di akhir amanatnya, Pj. Gubernur menggarisbawahi perlunya inovasi dalam pengelolaan aset daerah guna meningkatkan pendapatan daerah. Menurutnya, pengelolaan aset yang inovatif dan terarah dapat menjadi strategi untuk memperkuat keuangan daerah.
“Pendapatan daerah tidak hanya bergantung pada pajak, tetapi juga pada optimalisasi aset. Saya berharap BPKAD dapat terus menciptakan terobosan-terobosan baru dalam pengelolaan aset,” pungkasnya. (Katharina)