Andi Desfiandi: Potongan Video Khotbah Menag Hoax

437

NASIONAL, BERITAANDA – Persoalan video Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat khotbah sholat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (1/11/2019) yang lalu, dipersoalkan oleh sejumlah kalangan. Sebab dalam video tersebut sudah tidak utuh lagi, karena dipotong-potong.

“Banyak yang mengatakan kepada saya, bahwa video yang sudah tersebar tersebut nggak ada hamdalahnya, nggak ada selawatnya, tahu-tahu isinya, kemudian nggak ada penutupnya, nggak ada ibadahllahnya dan sebagainya,” kata Menag Fachrul Razi lewat pesan WhatsApp, Jumat (8/11/2019).

Awalnya Menag tidak ingin menanggapi hal tersebut. Namun informasi tersebut makin tersebar dan dirinya perintahkan jajaran untuk menyebarkan rekaman lengkapnya.

Sementara itu, Ketua Bravo 5 Lampung Andi Desfiandi juga menanggapi persoalan itu. Menurut dia, jika memang benar kalau potongan (editan) video khotbah Jumat yang sengaja disebar di media sosial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab ada unsur menjatuhkan Menteri Agama, bisa berakibat hukum pidana bagi para penyebar.

Andi menambahkan, kalau kita tonton video yang penayangannya utuh sama sekali tidak ada Menag meninggalkan apa-apa yang dimaksud di atas. Sebab, apa yang disampaikan Fachrul Razi sudah sesuai dengan khotbah yang memang selama ini kita lihat dan dengar.

“Setau saya juga Menag kita ini walaupun dasarnya dari militer, tapi beliau sering menjadi khatib sholat Jumat di beberapa kesempatan, bahkan sejak menjadi taruna dulu sering mengajari mengaji taruna lainnya, dan terkenal taat beragama. Bahkan beliau kadang disebut jendral santri, sehingga tidak mungkin dirinya tidak paham terkait aturan/rukun khotbah Jumat,” tambah Ketua Bidang Ekonomi DPP Bravo 5 ini.

Ketua Yayasan Alfian Husin ini berpesan, agar kiranya masyarakat jangan mudah terprovokasi dan langsung mempercayai berita, foto, maupun potongan video yang beredar di media sosial.

“Saya juga meminta aparat hukum untuk menindak tegas para pihak yang dengan sengaja menyebar informasi bohong serta potongan video khutbah tersebut,” ujar Ketua Lembaga Perekonomian NU Lampung ini.

Apalagi saat ini begitu banyak berita yang sepotong dan provokatif, sehingga menjadi ajang saling menjatuhkan dan memperkeruh keadaan.

“Pesan saya bijaklah bermedia sosial, ambil sisi positifnya, gunakan untuk ajang silaturahmi, bukan malah digunakan untuk provokasi dan fitnah seperti itu,” terangnya. (Katrine)

Bagaimana Menurut Anda