Akselerasi Program Ketahanan Pangan di Sumsel, Tergetkan 10.000 Hektare Lahan

644

PALEMBANG, BERITAANDA – Dalam rangka mendukung percepatan swasembada pangan melalui pemanfaatan lahan produktif, Polda Sumsel menggelar rapat koordinasi pada Selasa (24/12/2024).

Rapat ini dipimpin oleh Irwasda Polda Sumsel, Kombes Feri Handoko, bersama berbagai pemangku kepentingan di Mapolda Sumsel.

Kombes Feri Handoko menjelaskan, bahwa program akselerasi ini bertujuan menyamakan persepsi terkait target dan strategi pemanfaatan lahan produktif. Sumsel ditargetkan mengelola 10.000 hektare lahan tumpangsari dalam setahun, namun hingga kini baru tersedia 600 hektare.

“Koordinasi yang baik diperlukan agar setiap pihak memahami tugasnya. Kesiapan lahan, bibit, pupuk, dan pendukung lainnya harus dipastikan. Kami juga memerlukan masukan dari dinas terkait agar rencana penanaman jagung serentak pada Januari 2025 tidak gagal,” ujarnya.

Kombes Feri menekankan pentingnya komitmen bersama untuk mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Hortikultura Sumsel, Dr. Riana Sopiana, menyatakan bahwa pola penjualan jagung oleh petani perlu diarahkan agar memberikan hasil maksimal.

“Saat ini banyak petani menjual jagung dalam bentuk tongkol dengan harga rendah. Jika dijual dalam bentuk pipil, nilai jualnya akan lebih tinggi. Bimbingan kepada petani sangat diperlukan,” katanya.

Dr. Riana juga menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan produksi 70 juta ton padi di tahun 2025, dengan luas lahan 2 juta hektare. Di Sumsel, sekitar 1,7 juta hektare lahan akan dialokasikan untuk padi dan jagung.

Sekretaris Dinas Perkebunan Sumsel, Dian Eka Putra, menjelaskan bahwa ada 600 hektare lahan yang disiapkan untuk peremajaan karet dan 21.000 hektare untuk peremajaan sawit di 17 kabupaten. Lahan tersebut dinilai potensial untuk mendukung program tumpangsari jagung.

Sementara itu, Dr. Sulthani Aziz dari BPDAS menyebutkan bahwa sekitar 400 hektare di PALI dan 250 hektare di OKU bisa digunakan untuk menanam jagung.

“BPDAS siap mendukung penyediaan bibit dengan anggaran yang sudah tersedia,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhutanan Sumsel, Muzawir menambahkan, bahwa kawasan hutan yang memiliki izin masyarakat juga bisa digunakan untuk program ketahanan pangan, asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bulog melaporkan telah menyalurkan lebih dari 9.000 ton bibit jagung kepada petani sepanjang 2024 melalui koperasi.

Di sisi lain, Kepala Sub Bagian Keamanan PTPN 1 Regional 7, Arie Mulawarman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 100 hektare lahan karet di Banyuasin untuk mendukung program ini.

“Ke depan, PTPN akan terus berkoordinasi dengan Polda Sumsel terkait ketahanan pangan lahan jagung,” katanya.

Sebagai bagian dari visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meluncurkan Gugus Tugas Polri untuk ketahanan pangan. Program ini memanfaatkan lahan tidur dan menggerakkan masyarakat untuk menanam tanaman konsumtif.

Polri berkomitmen menjalin sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan guna mewujudkan swasembada pangan melalui program yang berkelanjutan. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda