OGAN ILIR, BERITAANDA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang termasuk juga akan diikuti Kabupaten Ogan Ilir (OI), terancam hanya diikuti oleh satu pasangan calon saja, yakni incumbent Panca Wijaya Akbar dan Ardani. Karena hingga kini belum ada pasangan lain yang muncul mencalonkan diri.
Hal ini menjadi sorotan Sekretaris Exco Partai Buruh Ogan Ilir, Aidil Sutarnas.
Dirinya menyayangkan mengapa tidak ada yang berani mencalonkan diri untuk maju menjadi peserta atau calon bupati selain nama diatas.
“Demokrasi di Ogan Ilir terancam rusak dan tergadai, jika calon hanya incumbent saja atau melawan kotak kosong. Padahal di OI ini banyak sekali potensi-potensi calon pemimpin yang kami pikir berkapasitas, lebih baik dari pasangan diatas,” ujarnya saat dibincangi, Selasa (23/7/2024).
Masih kata dia, apakah karena sang incumbent yang notabene punya kuasa rupiah lantaran bernaung dengan nama besar induk royal, sehingga banyak yang ragu atau cenderung tidak berani maju di Pilkada OI.
“Saya pikir Ogan Ilir yang mempunyai daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 285.000, kalau hanya mengandalkan calon pemimpin yang banyak rupiah dan jor-joran dalam upaya meraup suara dengan cara kuasa rupiah, artinya demokrasi di OI terancam mati dan tergadai. Karena, hanya orang berduit saja yang bisa mengendalikan Ogan Ilir dan akibatnya pembangunan serta kesejahteraan di Bumi Caram Seguguk jalan di tempat,” ungkapnya lagi.
Hal senada juga disampaikan oleh Jumadi Ali Teguh, tokoh pemuda Penesak asal Payaraman Timur.
Menurutnya, kalau ada calon yang kehidupannya biasa-biasa saja atau dengan tidak mengandalkan rupiah sebagai upaya meraup suara (money politic), sangat dimungkinkan jika terpilih nanti Ogan Ilir akan menuju kebangkitan yang semestinya, dan bukan hanya slogan belaka.
“Saya yakin dengan tidak banyaknya curahan energi uang yang mengalir ke masyarakat, pemimpin juga tidak akan banyak neko-neko, atau ada pesanan. Misalnya minta jatah proyek dari para pemodal yang sudah berkontribusi untuk memenangkan calon tersebut, sehingga cita-cita untuk menuju kesejahteraan masyarakat bisa dibuktikan tak hanya omong belaka,” pungkasnya. (Adie)