TAPSEL-SUMUT, BERITAANDA – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) mempunyai perhatian khusus terhadap anak muda, khususnya yang tergabung dalam Karang Taruna. Pemuda dipandang merupakan generasi penentu arah pembangunan negara.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tapsel melalui Staf Ahli Bupati, Zulfahmi, ketika membuka acara pembekalan Duta Karang Taruna ‘Boru Namora’, bertempat di aula Mess Pemprov Sumut, Jalan Kenanga, Kota P.Sidimpuan, Selasa (22/10/2019) pagi.
Acara pembukaan pembekalan tersebut turut dihadiri mewakili Kadis Sosial, camat se-Pemkab Tapsel selaku Pembina Karang Taruna Kecamatan, berikut kelima belas orang Duta Karang Taruna ‘Boru Namora’ tahun 2019.
“Anda-anda sekalian merupakan pemudi pilihan, mewakili populasi perempuan muda dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Tapsel,” ungkap Staf Ahli Bupati kepada 15 orang ‘Boru Namora’ terpilih, hasil seleksi dari tiga zona yang baru dilaksanakan baru-baru ini.
Menurut Zulfahmi, sebagai Duta Karang Taruna, aspek kecantikan seorang Boru Namora bukanlah sebuah keharusan. Hal yang paling urgensi adalah, mereka dituntut punya wawasan luas, membuka diri kepada semua pihak, penuh percaya diri, tanggung jawab, dan berdisiplin.
“Ciri melekat pada Boru Namora tentu harus memiliki nilai lebih dibandingkan pemudi pada umumnya. Nilai lebih yang dimaksud itu, terdapat sisi karakteristik sosial yang tinggi. Anda-anda harus jadi contoh atau tauladan bagi pemudi lain dan buktikan itu,” harap Zulfahmi.
Arahan Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Tapsel, Syaufia Lina Syahrul M. Pasaribu, yang diwakili H. Agus Salim Simatupang meminta, supaya Boru Namora dapat membangun hubungan baik dengan pemerintahan selaku mitra penting Karang Taruna.
Sementara itu, menurut Ketua Karang Taruna Tapsel, Ahmad Bangun Ritonga, ide penamaan ‘Boru Namora’ sebagai Duta Karang Taruna, diangkat dari kearifan lokal Kabupaten Tapsel. Boru Namora merupakan sosok putri yang multi talenta dan berprilaku baik.
Artinya, ujar dia, berkepribadian, luwes, berpengetahuan, serta terampil, adalah identitas diri yang harus melekat pada seorang Boru Namora. Ini merunut pada sifat, sikap, dan tutur sapa yang dimiliki oleh seorang putri raja yang tak cuma berparas cantik tapi juga berkarakter.
“Ketika selempang Boru Namora telah disematkan kepada adik-adik sekalian, maka maju dan mundur Karang Taruna Kabupatan Tapsel, terkhusus di wilayah kecamatan, desa/kelurahan masing-masing, itu sudah menjadi beban anda,” kata pria akrab dipanggil Barito itu.
Disamping menumbuhkembangkan Karang Taruna, Boru Namora diharap mampu mengangkat/mengidentifikasi permasalahan-permasalahan sosial kemasyarakatan, serta mencari solusi penanganannya bersama pemerintah di tingkatannya masing-masing.
“Karenanya, tetap jalin koordinasi yang baik dengan camat, serta kepala desa maupun lurah. Kupas, langkah-langkah strategis apa saja yang harus dilakukan, demi terciptanya visi misi bupati, yakni masyarakat Tapsel yang sehat, cerdas, dan sejahtera,” pesan Barito.
Sebelumnya, Ketua Panitia Lomba Pemilihan Boru Namora, Susanto menegaskan, pemilihan Boru Namora bukan ajang kecantikan semata. Ajang ini justru menitikberatkan pada aspek penguatan wawasan sosial kemasyarakatan.
“Sebelum nantinya mereka melakukan observasi ke lapangan untuk menggali permasalahan sosial di daerah masing-masing lalu menuangkannya ke sebuah makalah, ke semua mereka ini (15 orang Boru Namora) akan dikarantina di Mess Pemprovsu selama tiga hari,” jelasnya.
Disini, lanjut dia, para Boru Namora itu akan dibekali aneka ragam penguatan, seperti membangun konseptual pribadi, bagaimana cara-cara bersikap yang baik dan benar ketika sedang berhadapan dengan masyarakat, dan masih banyak materi penguatan lainnya.
“Demi suksesnya acara pemilihan Boru Namora, tentu diharap dukungan serius dari segenap stakeholder. Sebab, tanpa adanya dukungan itu, mustahil rasanya kegiatan yang sudah memasuki tahun ketiga ini dapat terselenggara dengan baik,” ujar Susanto. (Anwar)